Part 12

425 15 6
                                    

"B-baiklah kak aku akan melakukannya" ucap Leona pasrah

Mosses yang mendengarnya tersenyun atas kemenangannya. Dia akan merusak hidup adik tirinya itu dan itu membuatnya senang.

Katakanlah kalau aku kejam pshyco atau apapun itu. Yang terpenting dia telah berhasil merusak kehidupan adik tirinya itu.

"Sekarang lepaskan pakaianmu S-E-M-U-A-N-Y-A" suruh Mosses dengan menekan kata semuanya. Aku duduk di sofa yang ada dikamarku. Aku melihat dia mulai melepaskan pakainnya sambil terisak dan itu merupakan sebuah hiburan untukku.

Saat setelah pakaiannya terlepas sesaat aku terpaku mengagumi tubuhnya. Sungguh indah,padat dan kulitnya sungguh putih bersih. Aku bangkit dari tempat dudukku dan berjalan menujunya dengan perlahan. Setelah sampai didepannya kudongakan kepalanya dan mengelus pipinya yang basah kena air mata yang terus mengalir. Kuusap dan dia memejamkan matanya seolah menikmati sentuhanku. Bibirnya yang ranum membuatku segera ingin menciumnya.

Kudekatkan bibirku kebibirnya. Setelah menempel kukulum bibirnya. Rasanya sungguh manis. Kudorong tubuhnya kekasur yang dibelakangnya. Dan dia jatuh terlentang. Kubuka kaosku dan menindihi tubuhnya. Dan kembali kucium bibirnya.

"Kenapa kau tidak membalas ciumanku. Beginikah caramu melayani seorang pria" secara sengaja kata katanya menohok hati Leonna. Leonna pun kembali menjatuhkan air matanya. Leonna pun membalas ciuman yang diberikan kakak tirinya itu dan Mosses hanya tersenyum disela ciumannya.

Tak sampai disitu saja Mosses mulai menciumi lehernya dan tangannya pun sudah berada didada adik tirinya itu. Saat tangannya meremas dada Leonna dengan tak sadar Leonna pun mendesah. Dan itu membuat Mosses semakin menegang.

Ciuman Mosses turun kedada sintal Leonna dan mrngulumnya. Tangan Mosses pun sudah berpindah tempat kearea sensitif Leonna.

"Ahhh...

"Ternyata kau sudah basah" tangan Mosses semakin gencar mengelus bagian sensitif Leonna dan mulai memasukkan jari tengahnya ke lubang Leonna. Mosses memasuk mundurkan jarinya dengan tempo yang cepat membuat Leonna menggelinjang karena akan mendapat orgasme yang pertama.

"Ahhh kaak ak-ku mau keluar ahh...

"Keluarkann dan sebut namaku"

"Shhh ahhhh Moss-sses
.." ucap Leonna saat mendapatkan orgasmenya yang pertama. Dan Mosses segera melepaskan celana yang masih melekat ditubuhnya dengan tidak sabar Mosses membuka kaki Leonna dengan lebar dan kasar dan langsung memasukkannya dengan sekali sentak. Dann..

"Ahhh... Kak sakitt" rintih Leonna karena Leonna masih virgin.

****

Mosses sudah terlelap setelah melakukan pergulatannya dengan Leonna. Sedangkan Leonna matanya tidak bisa terpejam. Leonna terus memikirkan apa yang barusan terjadi. Bagaimana kalau dia hamil? Apa yang akan ia katakan pada suaminya nanti kalau ia sudah tidak perawan? Bagaimana kalau mommy dan daddy mengetahui apa yang terjadi malam ini? Pertanyaan pertanyaan inilah yang melintas dipikiran Leonna. Masa mudanya sudah hancur. Tak terasa jam sudah menunjukkan 4 pagi, akupum bangun untuk kembali ke kamarku. Saat aku bangun aku merasakan sangat ngilu dibagian area sensitifku.

"Akhh.." saat itu juga air mataku keluar tanpa permisi dan tubuhku melorot kebawah. Aku menangis. Menangisi diriku yang sudah kotor. Hidupnya yang menderita kini semakin lengkap. Aku mencoba bangun dengan berpegangan pinggiran kasur dan segera kupunguti bajuku. Aku berjalan tertatih-tatih menahan rasa ngilu.

Sesampainya dikamar aku langsung menuju kamar mandi. Kulepas pakaianku dan ku lihat pantulan diriku didepan cermin. Kulihat tanda merah keunguan dikulit area leher dan dada. Seketika air mataku turun. Ku gosok tanda itu dengan kasar berharap akan hilang.

******

Tbc...

Me And My Stepson BrotherWhere stories live. Discover now