Part 11

363 16 1
                                    

Leonna pov

Aku kembali kekamarku dengan perasaan campur aduk. Gara gara aku mommy menangis.Aku tidak ingin melihat mommy menangis. Mungkin kalau mereka tidak mengadopsiku keluarga mereka pasti bahagia sekarang. Aku memang anak pembawa sial makanya aku dibuang. Aku harus berbicara kepada kakak untuk tidak bersikap seperti itu lagi kepada mommy. Sekarang sudah jam setengah sebeles malam lampu lampu sudah dimatikan. Aku berjalan pelan agar tidak ketahuan. Sesampainya didepan kamar kakak aku sedikit ragu apakah aku kakak sudah tidur?? Aku juga tidak ingin mengganggu tidurnya. Tangan terulur untuk mengetuk pintunya tapi lagi lagi rasa ragu itu datang. Dan dengan hati yang mantap tanganku terulur lagi untuk mengetuk pintunya

'Tokk...tokk..tokk'

"Apa kakak sudah tidur aku ingin berbicara kepadamu" Leonna mengucapkannya dengan sedikit takut dan menunggu jawaban dari dalam dengan hati yang berdebar debar

"Buat apa kau kemari pergilah" jawab Mosses dari dalam

"Aku ingin berbicara kepadamu kak" jawab Leona dengan hati hati

"Masuklah pintunya tidak dikunci"

Apakah aku harus masuk?? Dengan pelan aku membuka pintunya. Dan kulihat kamarnya ternyata tidak berubah. Ini pertama kalinya aku masuk lagi kedalam kamar kakakku. Kulihat kakakku dibalkon dan dia sedang merokok. Sejak kapan dia merokok. Aku melangkah kearahnya dan merebut rokoknya dan membuangnya. Seketika aku mendapat tatapan taajamnya.

"Kau!! Berani sekali kau membuang rokokku" geram Mosses sambil memcengkram pipi Leona

"Sshh sakit kak.. Lepaskan" Mosses melepaskan dengan kuat dan Leonna merasakan sakit dipipinya

"Sekarang apa maumu sehingga datang kemari" ucap Mosses dengan dingin

"Aku ingin kakak minta maaf sama mommy, mommy sedih melihat kakak berlaku seperti itu" ucap Leona hati hati sekali

"Kau tahu aku bersikap seperti itu karena siapa?! Karena kau!! Kalau kau tidak datang ke kehidupan kami mungkin hal ini tidak terjadi. Kau tau aku sudah muak melihatmu" jawab Mosses dengan marah dan Leona merasa takut

"Tapi kak, kakak bisa melampiaskan kepadaku tapi jangan kepada mommy. Mommy sayang sama kakak. Berjanjilah kak kalau kakak tidak akan bersikap seperti itu lagi kepada mommy" melihat wajah Leona yang seperti itu membuat Mosses tersenyum evil.

"Baiklah aku berjanji tidak akan berlaku seperti itu lagi kepada mommy" Mosses melihat raut wajah Leona yang senang atas janjinya

"Tapi dengan satu syarat"

Syarat?? Syarat apa yang diminta oleh kakak dan apapun syarat yang diminta kakak aku akan memenuhinya demi mommy. Tapi kuharap syarat itu tidak aneh aneh. Kulihat kakak sedang mikir dan diam diam aku menangkap kakak melihatku dari ujung rambut sampai kaki dan setelah itu kulihat dia tersenyum evil. Oh tidak aku harap itu salah..

"Tapi berjanjilah padaku kalau kau akan melakukan syartku"

"Baiklah" demi mommy apapun akan aku lakukan

"Baiklah sudah kuputuskan kalau aku meminta syarat..." ucap Mosses membuat hati Leona berdebar

"Kuharap itu tidak terjadi" pikir Leona

"Serahkan tubuhmu malam ini juga" bisik Mosses tepat ditelinga Leona. Tubuh Leona pun langsung menegang.

"Tapi kak bukankah kita saudara"

"Dan kau harus ingat kalau kau bukan saudara kandungku dan bukankah kau sudah berjanji akan melakukan syaratku"

"Aku tidak bisa kak"

"Oh baiklah mulai besok kau akan melihat mommy menangis terus" jawab Mosses dengan nada mengejek dan tanpa ditahan lagi air mata Leona turun dengan deras

"Hei! Kenapa kau menangis adikku tersayang kau jangan sok suci dihadapanku bukankah tubuhmu ini sering dijamah laki laki diluaran sana" ucap Mosses dengan mencengkram pipi Leona dan menambah laju air matanya

"Baiklah kalau kau tidak mau melakukannya sebaiknya kau pergi dari kamarku beristirahatlah dengan nyenyak karena besok kau akan terus menangis melihat mommy menangis" ucap Mosses sambil membelakangi Leona.

Aku bimbang haruskah aku melakukannya. Lalu apa yang bisa aku berikan kepada suamiku kelak aku harus bilang apa. Disatu sisi aku memikirkan mommy yang selama ini telah menderita gara gara aku. Aku tidak boleh egois aku tidak mau membuat mommy menangis lagi. Mungkin aku harus merelakan kesucianku dengan kakakku yang selama ini diam diam aku cintai

"B-baiklah kak aku akan melakukannya" ucap Leona pasrah

Me And My Stepson BrotherWhere stories live. Discover now