Part 9

331 13 0
                                    

Leona pov

Setelah bercanda dengan Rafa aku menuju kelas. Aku dan Rafa beda kelas aku IPA dan Rafa IPS. Kami berpisah dilorong karena aku belok kanan dan Rafa belok kiri. Aku masuk kedalam kelas dan menuju bangku pojok dekat jendela. Aku duduk sendiri disini. Pelajaran terakhir yaitu matematika. Sebenernya males banget tapi ya gimana lagi beberapa bulan kedepan udah UN jadi mau gak mau ya dengerin walaupun mata udah gak kuat melek.

Kriiingg....kriiinggg...

Bel pulang sudah terdengar aku bersiap untuk pulang. Tapi tujuanku bukan langsung pulang kerumah tapi ketempat aku bekerja. Setelah selesai merapikan peralatan belajar aku keluar dan menuju halte disebrang sana. Saat aku sedang asyik menunggu bis tiba tiba sepeda motor berhenti didepanku dan dia buka kaca helmnya dan ternyata dia Rafa.

"Pulang bareng gue yuk" ajak Rafa

"Enggak usah deh aku nggak pulang aku ketempat kerjaku dulu" tolak Leonna dengan halus

"Emang kamu kerja dimana" tanya Rafa

"Di restoran Mawar" jawab Leonna

"Kita sejurusan kok. Rumah gue juga arah sana. Mending lo bareng gue aja cepet lo naik deh"

"Baiklah" akhirnya Leonna setuju dan naik ke sepeda motor Rafa dan memakai helm yang sudah disediakan

"Pegang gue yang erat kalau perlu rangkul gue gapapa kok" titah Rafa dengan wajah genitnya

"Modus kamu"

"Hahahah modusin cewek cantik masak gak boleh"

"Kamu mah.., udah cepet jalan nanti aku telat"

"Baiklah"

Setelah beberapa menit akhirnya sampai juga di tempatku bekerja. Aku segera keruang ganti dan bersiap siap. Hari ini restoran tidak terlalu ramai. Aku mulai melayani pelanggan yang berkunjung dan tak lupa senyuman selalu ku perlihatkan. Tak terasa sekarang sudah jam sembilan malam aku bersiap siap untuk pulang. Kuedarkan mataku kearah jalanan yang gelap siapa tau ada angkot. Tapi mana mungkin ada angkot jam segini dan sudah kuputuakan untuk berjalan kaki. Aku sudah biasa melakukan ini berjalan kaki dimalam hari. Kadang aku merasa takut bagaimana tidak seorang gadis berjalan kaki sendirian.

Setelah 30 menit aku sudah sampai didepan rumah. Rumah yang begitu dingin karena aura dingin yang kakak tiriku pancarkan. Sesungguhnya aku ingin pergi dari rumah ini dan memilih tinggal dirumah kecil yang penuh kebahagiaan dan kehangatan. Saat aku melangkah kedalam rumah sayup sayup aku mendengar orang berbicara. Saat aku melangkah mendekat alangkah kagetnya aku mereka mommy dan daddy. Rasanya aku ingin berlari dan memeluknya tapi kuurungkan karena apa? Karena aku tidak yakin kalau mereka sudah memaafkanku. Aku berdiri mematung memperhatikan mereka rasa rindu membuncah dari hati. Sebelum suara itu memanggilku dengan lembut..

"Leona sayang kenapa kamu hanya berdiri disitu apa kamu tidak kangen dengan mommymu ini" ucap

"Mom..mommy" setelah mengucapkannya air mataku turun. Betapa bahagianya setelah bertahun tahun akhirnya mommy memanggilku dengan lembut. Aku berlari dan langsung memeluknya. Memeluknya dengan erat sangat erat. Dan tak bisa kutahan lagi tangisanku pecah.

"Heii apa yang terjadi denganmu sayang" tanya Alice dengan lembut

"A-aku sayang sama mommy jangan abaikan aku lagi hikkss...hiksss"

"Sttt tenanglah sayang mommy janji tidak akan mengabaikanmu lagi" tenang Alice kepada Leonna yang terisak

"Apa kau tidak kangen dengan daddymu ini sayang?" suara bass itu menghentikan tangis Leona sebentar dan Leonna melihat kearah sumber suara dan segera berlari kearah sumber suara

"Aku juga kangen sama daddy"

***""

Akhirnya update yakk. Pendek yaa emang author nulisnya cuma sekitar 500 kata. Mungkin kalau otak author lagi encer banget akan 500 kata lebih

Sampai jumpa 😘

Me And My Stepson BrotherWhere stories live. Discover now