Part 5

264 13 0
                                    

Leonna membuka pelan pintu itu dan betapa terkejutnya dia melihat orang yang berada diruangan itu.

Dia melihat Marco, Mario, Nathan dan satu lagi Mosses. Mario dan Nathan menatap Leonna dengan smirknya, Marco menatap dengan datar dan satu lagi yang membuat Leonna membeku yaitu tatapan dari Mosses. Tatapan matanya setajam mata elang yang siap memangsa mangsanya.

Tatapan dari mereka membuat Leonna melangkah dengan gemetar, kepala yang menunduk. Rasanya dia ingin lari saja tapi mana mungkin dia lari berjalan saja gemetar apalagi lari.

"I....ini me...menunya" ucap Leonna sambil menaruh menunya dimeja dengan tangan gemetarnya. Tiba tiba Mario menangkap tangan Leonna.

"Selain jadi pelayan restoran apa kau juga melayani pengunjung disini hmm" kata kata Mario sangat ngena dihati Leonna karena Mario terkenal dengan kebrengsekannya.Yang lain hanya menatap dengan diam apalagi Mosses dia menikmati dengan yang ada didepannya terkadang dia tersenyum miring.Leonna berpikir kenapa dia selalu dikatai jalang. Dia bukan jalang yang seperti dikatakan mereka. Dia hanya bekerja. Segitu hinanya kah diriku.

"Tidak. Aku hanya bekerja sebagai pelayan dan tolong jaga ucapanmu" ucap Leonna dengan lantang karena dia sudah sangat sakit hati dengan ucapan dari Mario

"Wohoo.. Kemana Leonna yang tadi gemetar hmm" ucap Mario yang masih memegang tangan dari Leonna dan tak disangka Mario menarik tangan Leonna sehingga Leonna jatuh kepangkuan Mario.

"Apa yang kau lakukan" ucap Leonna sambil mencoba bangkit dari pangkuan Mario tapi tak berhasil karena Mario memegangnya dengan kuat. Leonna begitu terkejut saat tangan Mario sudah ada di dadanya dan meremasnya dengan kencang sehingga Leonna merasa kesakita. Tak terasa air matanya turun. Leonna merasa sangat terhina dengan tindakan Mario. Leonna masih mencoba melepaskan diri dari Mario tapi tetap saja dia tidak bisa.

"Ahh ternyata ukurannya 34c" 

"To...tolong lepaskan ak-ku hikkss hikkaa Kenapa kalian melakukan ini padaku hikks hikks" ucap Leonna memohon kepada Mario. Tapi Mario tak mengindahkan perkataan dari dari Leonna malah Mario meremasnya dengan sangat kuat.

"Sa..kitt kak tolong lepaskan" rintih Leonna dan air matanya turun semakin deras. Dia menoleh ke arah Mosses dia menatap dengan tatapan memohon agar dia membantunya. Tapi yang ditatap menunjukkan tatapan datarnya.

****

Mosses pov

Saat tatapan itu menuju kearahku aku  ikut merasakan sakit seperti yang dirasakannya sekarang. Tatapan penuh permohonan itu membuatku sedikit merasa kasihan. Kuhela nafas dengan kasar.

"Lepaskan dia Mario" ucap Mosses dan seketika Mario berhenti dan menatap Mosses dengan mata yang terbelalak, Nathan menatap Mosses dengan raut terkejutnya sedangkan Marco menatap dengan datar.

"Mario jauhkan tanganmu dari dadanya" geram Mosses karena Mario tak kunjung melapaskan tangannya dari dada Leonna.

"Baiklah" pasrah Mario

"Dan kau pergilah dan mintalah pelayan lainnya untuk menggantikanmu" ucap Mosses dengan datar. Leonna pun berdiri dan segera pergi dari ruangan itu.

"Kenapa kau menghentikan Mario? Bukankah kau suka kalau Leonna menderita" tanya Nathan dengan wajah keponya

"Apa itu penting buat kalian" jawab Mosses dengan datar

****

Me And My Stepson BrotherWhere stories live. Discover now