My Yellow

komunitas merenggut waktu Fikri

Sekarang Fikri semakin sibuk setiap malam mengunjungi teman teman komunitas itu. Setiap malam minggu yang harusnya untukku terlewat didalam komunitas. Aku disana, tapi aku seolah tidak ada. Fikri sibuk sendiri, tertawa sendiri, apa mungkin dia lupa dia datang denganku.

Aku sempat mengeluh, dia pun berjanji mengurangi waktunya dikomunitas. Tapi semua cuma janji. Sekarang alasannya tidak denganku adalah pergi kerumah ibuk. Mengantar ibuk belanja, mengantar anak ibuk sekolah, mengantar anak ibuk PKL, dan bla bla. Fikri pun sering menginap disana. Semua keluarga ibuk itu ikut komunitas bahkan ibuk sering menjamu makan kami anggotanya.

Dan mulailah hari hari pembahasan nama Anisa. Anak sulung ibuk itu. Anisa selalu ada dimana Fikri ada. Dia diijinkan pulang sampai larut malam. Dia diijinkan gabung dengan laki laki yang membuat dia dekat dengan Fikri. Aku sempat menaruh curiga tapi aku coba dewasa dan berfikir terbuka. Mungkin Fikri menyayangi Anisa seperti adik adiknya.
Tapi entahlah... Karna aku terlalu percaya, atau aku terlalu cuek. Aku hanya ingin Fikri nyaman denganku tanpa kekangan, itu saja.

Waktuku yang terbatas karna berkerja dan ijin orang tua. Membuat aku tidak selalu ada saat Fikri berkumpul dengan teman-temannya. Fikri menjadi fokus membesarkan komunitas dengan sering membuat acara-acara termasuk ulang tahun komunitas yang menyita waktunya sebagai panitia.

Ulang tahun komunitas diadakan di Ocarina dengan menyewa panggung. Anak-anak komunitas bergantian tanpil dari bernyanyi solo hingga band. Aku yang memiliki suara terbatas tentu tidak bisa ikut meramaikan. Aku hanya bisa duduk sebagai penonton. Sementara tanpa aku tau Fikri nampak duet dengan Anisa. Aku menyimpan sedikit cemburu namun mengingat suaranya memang bagus aku berusaha ikut senang.

Keriuhan acara membuat aku senang menjadi bagian disini. Namun Fikri dimana..? Dia tidak ada disampingku. Aku berusaha memaklumi. Namun aku semakin merasa kesepian.