hidupku biasa biasa aja

100 14 2
                                    

Aku Tias Sabiana, atau temanku memanggilku Tias.
Umurku 19 tahun.
Aku sangat menyukai warna kuning, membawa keceriaan dan semangat dihidupku yang biasa2 aja.
Hampir semua yg kubeli dengan uangku berwarna kuning.
Baju, jaket, tas, dompet, tirai, badcover, dll. Dan jika ada yang ingin memberiku hadiah atau barang titipan aku pasti duluan memboking warna kuning.

Setelah lama hidup ngejomlo tanpa siapa pun yg kupanggil kekasih, aku tak pernah merasa sepi. Ada Ina, Silvi, dan Nur aku slalu merasa lengkap. Tapi kini setelah lulus SMA bertemu dengan mereka sangatlah sulit. Ina dan Silvi kuliah, sementara Nur pindah ke Flores dan menikah. Kami hanya berkomunikasi via Hp dan Facebook.

Aku hidup dikeluarga sederhana, hingga aku tidak mau memberatkan ortu untuk kuliah. Ayahku supir taxi, ibuku ibu rumah tangga biasa.
Aku memiliki saudara laki laki satu satunya, adikku ini sekolah kelas 2 SMK yang slalu membutuhkan modal banyak untuk praktek. Sebagai kakak aku siap mengalah demi adikku.

Aku tidak pernah seperti remaja lain yang bermalam mingguan menonton konser, atau duduk di kafe. Bahkan seumur hidup tinggal di Batam aku tidak tau seluk beluk jalan di Batam. Dimana bioskop yang seru ?. Dimana mall yang jadi tempat nongkrong ?. Dimana pasar malam yang lagi happening?. Sekarang aku sudah bekerja, sesekali aku jalan ke Mall dengan teman menikmati bakso atau mengunjungi rumah teman yang bagiku tempat baru. Dan semua teman sekolahku sibuk dengan urusan mereka masing2 saat bertemu pun terakhir ketika ngabuburit bulan puasa. Jadi rasa sepi ini sudah biasa bagiku.

Dengan Hplah hari-hariku dihiasi. Atau main dengan sepupu yang rumahnya juga dekat. Aku kadang berfikir ada yang kurang. Sesuatu dihati, pikiran dan jiwaku. Apa yang bisa mengisinya ?. Apa sebuah cinta ?.

Aku bekerja serajin mungkin demi keluargaku. Agar bisa membeli apa yang dulu saat sekolah tidak dapat aku miliki. Aku membeli apa yang aku butuhkan. Apabila aku menginginkan sesuatu maka aku menabung dan menahan seleraku. Hari-hari aku lalui seperti ini-ini saja. Bosan kadang tapi setidaknya aku bukan anak sekolahan lagi yang dikekang dan butuh ijin.

Aku memiliki beberapa teman ditempat kerja. Tempat berbagi cerita saat jam break. Teman yang membantu diarea kerja. Dan teman berbagi saat letih dan mengantuk saat bekerja.

Namun 6 bulan bekerja aku ingin mencari pekerjaan yang lebih bagus lagi. Yang banyak overtimenya dan besar gajinya. Aku memilih tidak meneruskan kontrak kerjaku dan mencari tempat kerja baru. Aku mencari kesana kemari sendiri. Ikut test ini test itu. Dan ikut interview kesana kemari. Dan akhirnya aku lulus disalah satu perusahaan. Esok adalah hari pertamaku.

My YellowWhere stories live. Discover now