CHAPTER 29

5.2K 539 44
                                    

Voment Jusseyo💞
-----

Jihoon terbangun dari tidur tidak nyenyaknya itu. Ia mendudukkan dirinya dengan susah payah, tubuhnya terasa remuk saat ini.

"Aish" cibir Jihoon masih berusaha duduk.

"Morning sayang" sapa Soonyoung yang baru masuk ke dalam kamar.

"Diamlah! Badanku remuk semua" kesal Jihoon menari selimutnya agar menutupi tubuhnya yang masih bersih dari sehelai benang pun.

"Maafkan aku hehehehe" ujar Soonyoung menyengir lebar.

"Terserah, sekarang gendong aku ke kamar mandi, seluruh tubuhku lengket sekali" ujar Jihoon.

"Dengan senang hati tuan Putri"

Jihoon lalu naik ke atas punggung Soonyoung, beserta selimut yang masih setia menyelimuti tubuhnya.

Soonyoung merasakan ada sesuatu yang kenyal menyentuh punggungnya. Oh jangan sekarang Soonyoung!

"Sekarang keluarlah" suruh Jihoon mendorong tubuh Soonyoung.

"Ji, entah kenapa aku mau mandi lagi" ujar Soonyoung tersenyum lebar.

"Mwo?" Jihoon membelalakan matanya.

Soonyoung mengunci pintu kamar mandi, lalu kembali menyerang tubuh Jihoon yang belum pulih sepenuhnya.

"Sooonhhh"

-----

Chan berjalan memasuki pekarangan rumah Jihoon dengan riang dan gembira.

Ia masih ingin memeluk Jihoon dan mengucapkan selamat atas kelulusannya semalam.

Chan membuka kunci rumah Soonyoung dan Jihoon, perlu kalian tau Chan punya kunci cadangan rumah itu.

"Noona" Chan memanggil nama Jihoon dengan lantang, tapi tidak ada jawaban.

"Mungkin noona di kamar" gumam Chan lalu berjalan menuju kamar yang kebetulan pintunya terbuka.

"Noona, hyung, kalian dimana?" teriak Chan, tapi tidak ada balasan juga. Chan melihat seisi ruangan.

"Kenapa tempat tidurnya berantakan sekali?" gumam Chan bingung.

Ia mendekat ke arah tempat tidur, tapi langkahnya terhenti karena mendengar suara aneh dari arah kamar mandi.

"Akkhh"

"Jiihhhh"

Chan merinding mendengar suara laknat tersebut, dengan terburu-buru ia berlari keluar rumah dan langsung menguncinya dari luar.

"Astaga maafkan telinga polos Chan tuhan, Chan tidak sengaja" gumam Chan memohon pada tuhan sambil berjalan tanpa arah.

Chan lalu melihat Taman yang memang dekat dengan rumah Soonhoon. Chan membeli es krim lalu duduk di salah satu bangku di Taman tersebut.

"Cuacanya bagus" gumam Chan memuji cuaca pagi menjelang siang yang indah.

"Lee Chan" panggil seseorang dari arah depan, membuat Chan mendongak.

"Ye-yerin?"

Chan tentu terkejut, wanita yang di sukainya selama dua tahun belakangan ini menyapanya, padahal selama ini mereka tidak pernah berbicara.

Park Yerin. Gadis cantik jurusan seni lukis dan sangat populer. Chan sudah menyukainya sejak mereka pertama kali bertemu di hari pertama MOS. Hari itu mereka tidak sengaja sekelompok, dan gadis itu berhasil membuat Chan berdebar saat di dekatnya.

The MarriageOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz