CHAPTER 25

5.1K 561 22
                                    

Vote and Comment Jusseyo☺☺

—————

Soonyoung tersenyum melihat wajah damai istrinya yang sedang tertidur. Sebenarnya ia tidak sampai hati untuk membangunkan Jihoon tapi ia sudah berjanji, apa boleh buat?

"Jihoonie" Soonyoung menepuk pipi Jihoon pelan.

"Nghh" eluh Jihoon.

"Bangunlah sayang, bukankah kau mau berjalan-jalan?" ujar Soonyoung, mendengar itu Jihoon langsung membuka lebar matanya.

"Sudah jam berapa?" tanya Jihoon.

"Sekitar jam 5 lewat" jawab Soonyoung asal.

"Aku bersiap dulu" ujar Jihoon lalu masuk ke kamar mandi, sebenarnya kepalanya masih sedikit pusing tapi ia harus menahannya agar Soonyoung mau menemaninya berjalan-jalan.

Setelah beberapa menit, Jihoon akhirnya selesai dengan acara bersiapnya itu. Jihoon keluar dengan memakai rok selutut dan baju kaos lengan pendek yang cukup ketat.

"Kajja" ajak Jihoon menarik tangan Soonyoung tapi Soonyoung malah menahannya.

"Kau pikir kau mau kemana berpakaian seperti itu sayang?" tanya Soonyoung.

"Memangnya kenapa?"

"Apa kau tidak menyadari kalau di luar itu dingin? Sekarang ganti pakaianmu itu" perintah Soonyoung tegas.

"Tapi-"

"Tidak ada bantahan" ujar Soonyoung dengan teramat tegas.

"Baiklah" ujar Jihoon pasrah.

Soonyoung tersenyum melihat Jihoon yang menurut padanya.

Jihoon mengganti pakaiannya dengan terus menggurutu, kini ia memakai celana jeans panjang, dan kaos kebesaran dengan lengan pendek.

"Sudah puas?" tanya Jihoon saat keluar dari kamar.

"Kau terlihat lebih manis kalau begini" ujar Soonyoung tersenyum manis.

"Basi! Sudahlah, ayo pergi" Jihoon kembali menarik tangan Soonyoung dan lagi-lagi Soonyoung menahannya.

"Apa lagi?" tanya Jihoon malas.

"Tunggu sebentar" Soonyoung lalu melepaskan jaketnya dan memakaikannya pada Jihoon.

"Kau belum sepenuhnya sembuh sayang" ujar Soonyoung mencium kening Jihoon dan itu membuat Jihoon malu setengah mati.

"Pipimu kenapa?" tanya Soonyoung mencoba menggoda Jihoon.

"Diamlah" bentak Jihoon lucu dan itu membuat Soonyoung tertawa geli.

"Aku mengambil mobil dulu ne?" ujar Soonyoung.

"Untuk apa?" tanya Jihoon dengan polosnya.

"Tapi kan kita mau pergi"

"Tapi kan kita perginya ke Taman dekat komplek ini Soon" ujar Jihoon kesal.

"Tapi kau kan belum sembuh total Ji"

"Tapi aku tidak mau naik mobil Soon"

"Yasudah kalau begitu kita naik sepeda motor saja ya?" tawar Soonyoung.

"Apa bedanya?" kesal Jihoon memutar matanya malas.

"Jadi kau mau naik apa chagi?" tanya Soonyoung lembut.

"Jalan kaki saja" balas Jihoon.

"Aku tidak mau kau pingsan nantinya, bagaimana kalau kau naik kursi roda saja? Aku akan mendorongnya" ujar Soonyoung dengan polosnya dan itu menambah kekesalan Jihoon.

The MarriageDonde viven las historias. Descúbrelo ahora