CHAPTER 22

4.5K 597 41
                                    


VOMENT JUSSEYO ☺☺

-----

Jihoon terbangun dari tidurnya, ia lalu segera membersihkan diri di kamar mandi.

Ini hari minggu, dan apa kalian masih ingat mereka ada pertemuan penerus perusahaan hari ini? Padahal Jihoon sudah berniat ingin menjauh dari Soonyoung, tapi apa boleh buat? Ia harus membangunkan Soonyoung.

"Soon bangunlah" ujar Jihoon menepuk nepuk pipi Soonyoung yang sedikit mengurus itu.

"Nghh" eluh Soonyoung membenarkan posisi tubuhnya yang tidak nyaman itu.

"Hey bangunlah" ujar Jihoon lagi.
"Waeyo Jihoonie? Aku masih ngantuk" gumam Soonyoung masih menutup matanya.

"Kita ada pertemuan hari ini, jadi cepatlah" ujar Jihoon dengan kesal, Soonyoung langsung bangun ketika mendengar alasan Jihoon membangunkannya. Tidak elit sekali kan, kalau mereka terlambat?

Jihoon memilah baju yang akan mereka pakai hari ini, ia lalu memilih gaun berwarna hitam yang sangat elegan, dan jas formal berwarna hitam untuk Soonyoung.

Menunggu Soonyoung bersiap, Jihoon menyempatkan diri membuat sarapan untuk mereka.
"Hai Ji" sapa Soonyoung yang masih terlihat berantakan.

"Cepat makanlah" suruh Jihoon, dan mereka berdua mulai memakan sarapannya masing-masing.

"Kau sudah siap?" tanya Soonyoung menatap Jihoon dari atas sampai bawah.

"Hmmm" dan yang di tatap hanya menjawab dengan deheman.

"Kau marah Ji?" tanya Soonyoung menatap Jihoon sedih.

"Cepatlah, nanti kita terlambat" bukannya menjawab pertanyaan Soonyoung, ia malah memarahinya.

"Baiklah" Soonyoung berjalan menjauhi Jihoon dengan wajah sedih.

Jihoon sudah menunggu selama dua puluh menit, dan Soonyoung belum selesai juga.

"Kenapa kau lama sekali?" tanya Jihoon kesal saat melihat Soonyoung masih sama berantakannya seperti tadi.

"Aku tidak bisa melakukannya" ujar Soonyoung melilit-lilit dasinya di leher.

"Astaga" keluh Jihoon lalu mendekati Soonyoung, dan memasangkan dasi Soonyoung dengan benar. Perlu kalian ketahui, Soonyoung itu tidak pernah memakai dasi ke sekolah, kalau pun ia pakai dasi, pasti dasi itu orang lain yang memasangkannya.

"Apa kau masih marah?" tanya Soonyoung memeluk pinggang Jihoon agar mendekat padanya.

"Sudah selesai, sekarang lepaskan aku" perintah Jihoon meronta dalam pelukan Soonyoung.

"Maafkan aku Ji" ujar Soonyoung sedih.

"SEKARANG LEPASKAN AKU" bentak Jihoon pada Soonyoung dan reflek Soonyoung melepaskan pelukannya.

"Rapikan rambutmu dan ayo berangkat" ujar Jihoon dingin, dan Soonyoung hanya bisa menurut.

-----

Soonyoung dan Jihoon disambut dengan hangat di acara ini. Jihoon sekarang sedang berusaha mati-matian untuk menjalankan misi 'menjauh dari Soonyoung', tapi harus tertunda karena ia harus beracting menjadi pasangan yang harmonis bersama Soonyoung.

Jihoon tersenyum manis pada para undangan, tangannya masih setia memegang lengan Soonyoung.

"Hei hyung, noona" sapa seseorang dari seberang.

"Chanie" Jihoon langsung memeluk dongsaeng kesayangannya itu. Jujur saja Soonyoung cemburu, tapi apa yang bisa ia lakukan? Jihoon bahkan sedang marah padanya.

The MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang