Gemelo Twins • 14

10.2K 1K 21
                                    

Rafael bertanya-tanya sendiri tentang kejadian-kejadian aneh yang ia alami akhir-akhir ini.

Dua hari lalu, ada yang menelponnya dengan private number. Dan Rafael masih ingat jelas, si penelfon bersuara berat dan berkata; 'kalo kamu gamau celaka, jauhi Elisa. Sekarang juga.'

Dan tadi, ia mendapatkan kiriman paket dari orang tidak dikenal yang berisi kain putih bertuliskan kalimat ancaman dengan tinta merah yang terlihat seperti darah.

Sialnya, yang menerima paket itu adalah Farrell. Dan Farrell malah jadi semakin over protect terhadap Rafael.

"Raf, ayo berangkat."

Suara Farrell membuyarkan lamunan Rafael. Hari ini, mereka memang ingin pergi ke rumah Tristan karna Papa mereka itu sepertinya ingin temu kangen dengan anak kembarnya yang sudah 3 bulan ini tidak mengunjunginya.

"Naik apa?"

"Mobil, abis dari rumah Papa kita ke supermarket kan."

"Lo yang nyetir, Rell."

Rafael sengaja menyuruh Farrell yang menyetir, mengingat keadaannya yang akhir-akhir ini sering melamun untuk memikirkan teror-teror murahan yang terus menghantuinya, pasti akan bahaya jika saat menyetir nanti Rafael malah melamun dan menyebabkan kecelakaan.

"Lo aja deh Raf, gue masih ngantuk banget nih. Gila aja weekend gini jam 9 gue udah bangun."

"Yaelah udah mandi masih aja ngantuk, gue gabisa nyetir dulu nih."

Farrell menaikan sebelah alisnya. "Kenapa dah?"

"Gaenak badan."

"Perasaan tadi sebelum gue tinggal mandi lo baik-baik aja?"

"Gatau, badan gua pada gaenak gini."

Diam sebentar, akhirnya Farrell mengambil alih kunci mobil yang berada di meja. Rafael menghembuskan nafas leganya karna berhasil menipu Farrell.

***

"Jadi, gimana?"

"Sekali nggak ya tetep engga Pa."

Farrell menatap lurus ke lantai yang ia pijak. Sedangkan Rafael, memilih diam karna malas berdebat lagi dengan Ayah kandungnya itu.

"Farrell, Papa tetep mau nikah lagi. Lagipula, kalian kan belum liat calon mama baru—"

"Ck! Kita gabutuh Mama baru Pa!"

"Kenapa sih kalian tuh keras kepala banget?"

"Kenapa Papa maksa banget? Kebelet kawin?" Akhirnya, Rafael angkat bicara setelah diam cukup lama.

"Rafael jaga bicara kamu!"

"Pa, gini aja ya. Kalo bukan kebelet kawin, kenapa Papa sampe maksa-maksa kayak gini? Secantik apa sih perempuan itu sampe Papa ninggalin Mama?"

"Papa ninggalin Mama kalian bukan karna dia udah ngga cantik! Tapi karna Papa emang udah nggak cocok lagi sama Mama kalian!"

"Terus, Papa kira Rafa sama Farrell cocok sama Mama baru? Nggak!"

"Rafael kamu itu...!" Tristan sudah melayangkan tangannya di udara, hendak menampar Rafael. Tapi gerakannya terhenti saat Rafael tidak memberikan perlawanan apapun.

"Kenapa diem Pa? Papa mau tampar Rafa? Tampar aja!"

Tristan melemaskan tangannya kebawah, ia menunduk lalu menghela nafasnya.

"Dengan atau tanpa restu dan izin kalian, Papa akan tetep nikah sama Tante Mona."

"Ngga peduli." Farrell yang sudah kelewat kesal akhirnya bangkit dari duduknya lalu mendahului Rafael keluar dari rumah Tristan.

Gemelo TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang