Bagian 2

8.3K 836 108
                                    

Yun tersenyum manis, "Benar juga, Ling'er berikan juga dua gulung kain bordir terbaik tahun ini yang bersisa di gudang Ben Gong."

Wajah An Su menghitam seketika. Matanya yang hitam terlihat hampir meledak keluar dengan kobaran api menyala-nyala. Mungkin kalau An Su adalah robot  pastilah Yun sudah dibakar habis-habisan bagai ayam panggang. Yun membersihkan sudut bibirnya menggunakan sapu tangan berbahan satin warna merah.

"Apakah masih ada adik-adik disini yang kekurangan bahan baju? Gudang Ben Gong telalu penuh sehingga harus membersihkannya sedikit" Yun menghela napas, "Beginilah posisi permaisuri. Banyak barang yang tak bisa di pakai habis"

Yun sebenarnya pun heran terhadap dirinya, kenapa ia bisa begitu jelas mengetahui barang-barang di dalam gudang istananya. Apakah mungkin otak dari tubuh ini masih mengingat segala hal dalam istana miliknya dengan jelas walau telah di duduki jiwa lain? Tetapi anehnya selain hal itu, dirinya tak mengingat apa pun lagi. Yun menahan senyum menyaksikan An Su berdiri lantas membungkuk singkat padanya memohon undur diri dan tanpa menunggu jawaban Yun, ia berjalan keluar istana ini. Yun hampir saja tertawa lepas untung pada saat itu ia menatap pada wajah datar tanpa ekspresi Jin De sehingga tawanya dapat ia hentikan. Yun mengambil kipas bulat bergagang giok putih di sisi mejanya lantas menutupi wajahnya menahan tawa.

Yun berdiri, "Cukup untuk hari ini. Ben Gong sudah lelah, kalian pulanglah ke kediaman masing-masing" ucap Yun pura-pura mengantuk.

Para selir berdiri, membungkuk lantas pergi dari istana Ya Hua. Setelah kepergian para wanita memuakkan itu, Yun menghela napas lega. Akhirnya para lalat itu pergi juga. Sungguh menjengkelkan para selir ini. Mereka berbicara satu sama lain membuat telinganya berdengung sakit. Saling meremehkan, dan menjatuhkan. Benar-benar bagai sekumpulan lalat. Ingin sekali Yun mengambil pemukul lalat dan memukulkannya pada kelompok lalat-lalat ini mengakhiri kebisingan mereka. Yun tak mengerti kenapa raja masih baik-baik saja, ia benar-benar salut pada mental raja yang begitu kuat hingga bisa mempertahankan kewarasannya dikerumununi perempuan-perempuan tukang ribut  seperti tadi.

Yun mulai mengasihani perempuan pemilik tubuh yang sekarang di pakainya ini. Perempuan bernama Wan Yun itu, selama ini menahan hinaan dan tawaan seperti itu, sungguh menyedihkan. Perempuan yang merupakan istri resmi seorang raja, diremehkan sedemikian rupa oleh seorang selir dan ditertawakan selir lainnya, ia menanggung segalanya dalam diam, terluka dalam hati dan marah. Tadi ketika dirinya mengucapkan kalimat melawan An Su, hatinya terasa marah dan senang berkecamuk, perasaan asing seperti ini, kemungkinan adalah perasaan terpendam Wan Yun.

"Yang Mulia, camilan sudah di siapkan" ucap Ling'er yang baru saja masuk ke dalam ruangan ini.

Mata Yun berbinar senang. Cepat-cepat digapainya lengan Ling'er dan menariknya menuju tempat kue-kue disiapkan. Memikirkannya sudah dapat membuat Yun menelan ludah. Kue-kue langka dari periode Musim Semi dan Gugur dalam sejarah, kira-kira seperti apa bentuknya. Mungkin ia juga perlu mempelajari resepnya agar ketika pulang ke zamannya nanti dapat membuka toko kue langka. Siapa tahu nanti usaha tersebut bakalan lebih menghasilkan uang dari pada usaha merancang bangunan miliknya saat ini.

"Yang Mulia, tunggu." Ling'er menarik lengan baju panjang selutut Yun menghentikan langkah kakinya.

Yun berbalik menatap dayang pribadinya. "Kenapa?" tanya Yun tak mengerti.

"Yang Mulia . . . bukan di sana tempatnya . . . anda salah arah" jawab Ling'er polos dan tak bersalah.

Yun tersenyum kaku sekaligus malu. Ia tertawa canggung, "benarkah? Kalau begitu dimana ya?"

"Tempat biasa anda menikmati pemandangan," kata Ling'er seraya tersenyum.

Yun mengernyit heran. Ia tak bisa menanyakannya pula. Terlalu berbahaya, bisa-bisa dirinya dikira bermasalah pada otak atau di sihir hingga bertingkah aneh dan dengan demikian ia akan mati sekali lagi. Yun hanya dapat bertanya-tanya dalam hati.

Strangest Empress Ever [END]Where stories live. Discover now