"Terus mau sekolah dimana?" Dira kembali bertanya membuat Alicia harus menghela nafas berat.

Alicia menatap Flo yang duduk disebelahnya.

"Lo masih sekolah, Flo?" tanya Alicia. Flo menganggukan kepalanya seraya tersenyum.

"Iya. Lo mau sekolah ditempat gue? Nanti kita bisa jadi temen main, pasti seru!" Flo berbicara antusias sedangkan Dira hanya menggelengkan kepalanya, sikap kekanakan istrinya muncul.

"Wah boleh tuh! Nanti gue bakal urus semua nya...."

"Sendiri." Dira memotong pembicaraan Alicia. Pria itu sangat mengerti maksud pembicaraan adiknya akan menjurus pada bareng kak Dira.

"Gue belum selesai ngomong juga." Alicia bergumam, bibir tipisnya ia kerucutkan. Menggemaskan.

"Kakak tau maksud kamu."

"Biar gue yang bantu." Flo menawarkan diri membuat mata Alicia berbinar-binar.

"Wah! Thanks, Flo. Kakak ipar dan teman yang baik!" Alicia memeluk tubuh Flo dengan erat.

"Sama-sama."

"Udah, makan dulu dong. Kalian daritadi ngobrol aja." perintah Dira.

"Iya." Flo dan Alicia menjawab serempak dan mulai melanjutkan aktifitas makannya.



***

Alicia sudah pulang sejak beberapa jam lalu, tepatnya pukul 5 sore dengan alasan masih harus merapihkan barang-barangnya di Rumah, lagi pula Mama nya gak akan mengijinkan Al untuk pulang malam, walau hanya main ke Rumah kakak nya.

Dira dan Flo. Sepasang suami istri yang sudah menikah hampir satu bulan ini tengah menonton televisi ditemani beberapa cemilan dan segelas kopi hangat untuk Dira. Kopi buatan Flo tentunya. Gadis itu memang mulai berusaha untuk memenuhi kebutuhan suaminya. Kecuali, kebutuhan untuk kepuasan batin, Flo belum bisa memberikan itu.

"Dir, bentar lagi aku masuk sekolah. Masa kamu gak ngajak aku liburan kemana gitu?" Flo melingkarkan tangannya dilengan kekar Dira dan menyenderkan kepalanya begitu saja.

Dira mengusap puncak kepala Flo, menciumnya beberapa kali dengan gemas. Aroma shampoo yang digunakan oleh istrinya selalu membuatnya betah untuk menciuminya beberapa kali.

"Iya maafin aku, sayang. Kamu libur sekolah tapi aku kan gak libur kerja? Perusahaan aku lagi sibuk-sibuknya, aku gak bisa dong ninggalin kantor gitu aja."

"Rupanya kamu lebih milih kerjaan daripada aku." gumam Flo. Gadis itu memanyunkan bibirnya, membuat Dira ingin menerjangnya sekarang juga.

"Aku kerja juga buat kamu." Dira mengalihkan pandangannya, mengontrol nafsunya untuk melumat bibir Flo.

Mereka memang sudah melakukan itu beberapa kali tapi ini ruang televisi, bukan kamar, gimana kalo tiba-tiba bi Siti muncul dan memergoki mereka berdua?

"Tapi aku juga butuh quality time sama kamu."

"Ini udah quality time, sayang. Dan, tolong kondisiin bibirnya." Dira berbisik tepat ditelinga Flo saat mengucapkan kalimat terakhirnya.

"Kenapa?" Flo bertingkah polos. Ia benar-benar tidak paham apa maksud Dira.

"Bibir kamu menggoda untuk aku dicicip lagi, seandainya ini di Kamar aku bakal pastiin kalo kamu habis sama aku." bisik Dira lagi. Flo menggidikan bahunya geli.

Terakhir mereka berciuman beberapa hari lalu, Flo hampir mati konyol karena sesak nafas. Om Dira nya terlalu ganas.

"Kamu mau ngebunuh aku!" decak Flo.

"Kamu gak bakal mati cuma karena ciuman, sayang." Dira terkekeh menatap ekspresi sebal milik Flo.

"Iya aku percaya sama Om yang lebih berpengalaman soal itu." Flo bangkit dari duduknya, kaki nya mulai melangkah menaiki anak tangga.

"Hei, mau kemana? Kamu mau mancing aku buat di Kamar? Flo!" Dira berteriak dan sesekali tertawa kecil kemudian dirinya pun memilih untuk menyusul istri kecil nya.





---
Ku percaya part ini gak jelas tapi nyatanya kalo mau ke part berikutnya ya harus ada part ini. Jadi, nikmatilah bacaan gratis ini! :')



Love,
Agnes

FLORA (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang