''Lagian lu napa aneh gini?''

Anna diam dan menyebikkan bibirnya.

''Lagi PMS?''

Mata Anna melebar,

''Lu kira cewek aneh cuma pas lagi PMS apa?''

''Ehh kan,..'' balasan Ardan terputus ketika Anna menggerutu.

''Semua cowok tuh bangke banget kan,''

''Duh, gue kesinggung keles''

''Emang situ cowok?'' tajam sekali mulut Anna

''Serius napa, gua ganteng gini lu kata waria apa?''

Anna menatap wajah Ardan meski dari layar laptopnya. Anna akui , Ardan tampan, sangat malahan. Rambutnya kecoklatan dengan jambul yang selalu di goyang goyangkan mengikuti kepalanya. Matanya yang menyorotkan ketegasan , meski berbanding terbalik dnegan sifatnya yang hangat. Alis yang akan saling tertaut indah di padu kulit putih itu. Senyum, Senyum Ardan akan membuat semua cewek melayang layang. Entah kekuatan apa yang di miliki bibir tipis sensual bewarna pink.

''Awas lu ngeliatin gue segitunya.. Entar naksir''

''Iyuh.. Yakali gue..''

Tett tet

Bunyi bel menghentikan percakapan sejenak mereka.

''Bentar bang, ibu pulang kayaknya'' , setelah itu Anna melesat turun kebawah dan membukakan pintu untuk ibunya.

''Tadi kamu ngobrol sama siapa?'', tanya Sandra-Ibunya Anna, ketika berjalan menaiki tangga.

''Biasa Abang Ardan .. Emang siapa lagi sih'', Anna jadi keki sendiri.

''Kirain pacar kamu'', di selingi kekehan di sela sela nya.

''Au ah gelap'', Anna berjalan duluan masuk ke kamarnya.

Setelah itu, Anna menceritakan tentang pertemuan dan kesialannya dengan cowok pengendara motor ninja merah itu. Wajahnya sama sekali tak menyembunyikan ekspresi apapun, membuat Ardan tertawa terbahak bahak.

''Apa yang lucu'', sebuah suara membuat tawa Ardan terhenti, ia mengerutkan keningnya.'siapa'

''Eh ibu.''

''Eh Tante''

''Di sambung nanti dulu , makan malam dulu gih .. Udah siap di bawah.'', Sandra tersenyum melihat putrinya tersenyum untuk hari ini

****

Di meja makan, terhidang makanan kesukaan Anna. Udang tepung dan nasi goreng, Bahkan Anna meminta jatah lebih banyak. Sandra sangat jago urusan dapur, dan ilmu itu menurun pada Anna. Sayangnya, Anna malas untuk memasak.

''Loh... Tadi kamu pulang naik apa An?'',

Anna tersedak buntut udang tepung, mendengar petanyaan dadakan dari ibunya. Anna gugup, tentu saja ia tak mungkin jujur karna pulang diantar orang tak di kenal. Bisa bisa kena marah lagi.

''Ohhh itu anu--- anu naik metromini,'' jawabnya tanpa pikir pikir dulu.

''Katanya kamu sorean pulangnya. Emang masih ada metromini lewat''

Skakmat!!

''Emm ada lagi untung kali Anna'', Anna nyengir dan berharap ibunya akan percaya.

Selesai makan, ia segera ke kamar. Takut di tanyai yang aneh aneh oleh ibunya.
Anna merebahkan badan nya di kasur quen size, matanya menatap layang langit langit kamar. Pikiranya kembali memutar tentang ingatan dalam sehari ini.

Ketika ia, mendengar nama Arthur dari dalam ruang pelaratan olahraga.

Melihat Nama Arthur di lembar tugas anak kelas sebelas. Anak ips.

Di antar pulang oleh cowok, yang ia kira bakal tega ninggalin dia di halte sore sore.
Gagal kenalan sama cowok itu, bahkan ucapan terimakasih nya menggantung di udara.

Cowok itu,dan
Arthur

Memenuhi kartu memori di otak Anna, hingga kedua mata nya terpejam. Ia tertidur dengan kerutan di dahi. Ia tertidur memikirkan cowok berninja merah, dan Arthur. Cowok berninja merah yang dingin, dan masih samar. Arthur yang masih menjadi mistery bagi Anna-Blogger.

➡➡➡➡➡➡➡➡➡➡

Hay votmenya

Bingung mau bikin author note apaan.

Intinya author minta maaf baru update sekarang, soalnya lagi banyak banyaknya tugas dan ujian sekolah.

Bye bye

Jumpa lagi di chapter selanjutnya

Hacker Vs BloggerWhere stories live. Discover now