Tiba tiba
.
.
.

Brumm. .... kyiitt

Sebuah roda tepat menyentuh ujung sepatu Anna. Jantung Anna berdetak tak karuan. Baru selangkah ia hendak menyebrang, sebuah motor berhenti tepat di hadapanya. Anna nyaris saja terserempet, kalau kalau si pengendara tidak menggerem motornya tepat waktu.

Anna mendesah lega, sekiranya ia tidak merasakan sakit apapun di tubuhnya berarti, ia tidak terserempet apapun. Ia tidka terluka.

Kedua matanya menerjap- nerjap dua kali, ia terkejut bukan main. Iya benar, setelah ia membuka matanya, ia melihat seorang pria -si pengendara motor tadi- yang menaiki motor ninja merah sama seperti orang yang Anna pikir akan mengantarkan Anna pulang, sayang gagal total.

''Ngapain lo cuma bengong? Buruan naek elah..!'', cowok keren abis di depan Anna lagi bicara sama Anna.

Ya Tuhan, gue belum mati kan? Kok ketemu malaikat di pinggir jalan gini?, gumam Anna.

Anna langsung tersadar, melihat sosok didepannya berdecak.

''Eh..'', linglung Anna

''Naik? Atau gue tinggal lo disini'', mata cowok itu terlihat menyipit meski hampir tak terlihat oleh helm fullface

''Ehh iya iya.. Sabar napa'', Tak ayal Anna mulai naik di jok belakang motor.

Bokong Anna masih baru sedetik menyentuh jok hitam itu, Namun motor itu justru di lajukan dengan kecepatan di atas rata rata.

Rambut Anna tersibak oleh deru Angin yang berlawanan dengan laju motor, Jantung Anna berdetak tak karuan ritmenya, Anna taknpernah di bonceng naik motor yang di perkiraan melaku dengan kecepatan 100 km/jam. Ini pengalaman pertama buat Anna.

''Woy lu bisa pelan dikit kagak?'', seru  Anna di telinga cowok itu, namun tertutup oleh helm.

''Apaan?'', Keliatan banget si cowok ini mancing emosi Anna.

''ANJJIRRR LU MAU BUAT GUE MATI MUDA HA? PEL ...'' , teriakan dahsyat Anna terputus di tengah tengah.

Anna membelakkan matanya, pupil matanya melebar, seakan akan keluar dari tempatnya. Anna sendiri tak menyangka, kedua tanganya melingkar erat di pinggang cowok berjaket hitam ini. Anna mendekapnya, memeluknya juga. Bahkan, Anna yakin cowok ini bakal ndengerin detak jantung Anna yang gak normal, saking eratnya pelukan Anna. Tapi Anna, merasa hangat bersandar dipunggung ini

Si pengendara itu, tadi mengerem tiba tiba.

''NGAPAIN BERHENTIN WOY? LU BIKIN GUE JANTUNGAN TAUK!'', Anna berteriak marah , setelah ia melepaskan pelukan tiba tiba itu, meski ia akui badan si cowok ugal ugalan ini sangat Pelukable.

''Rumah lu  belok kanan atau lurus?'', Anna menengok kedepan, yang benar saja Motor ini berhenti di depan pertigaan komplek rumah Anna.

''Lurus, masuk komplek'', acuh Anna, pertanyaan dan teriakkan nya terbuang sia sia.

''Oh'', dan cowok itu kembali melajukan motornya memasuki komplek Citra Lestari -rumah Anna.

..

''Udah stop, nyampek'', tangan mungil Anna menepuk bahu cowok itu.

Hacker Vs BloggerWhere stories live. Discover now