Chap 33-Ruined Everything

Mulai dari awal
                                    

"Ini salah ku, seharusnya aku tidak melibatkan dirimu." Gumamnya dengan serak.

"Tidak ada yang salah, jangan menyalahkan dirimu sendiri." Ucapku setelah merasakan jarak di antara kita, Molly melespakan pelukan itu.

Seketika aku melihat dia berlutut dan memegang kakiku dengan isakan tangisnya. Aku sudah mencoba menahannya agar tidak melakukan hal itu, tapi tetap saja dia melakukannya.

"Maaf, seharusnya hal ini tidak terjadi. Ini sal—"

"Molly bangun, aku tidak menyukai hal seperti ini." Potongku kemudian menarik kedua lengannya agar kembali berdiri.

"Sekali lagi aku tegaskan, ini bukan kesalahan mu!!" Lanjutku dengan sedikit bentakan agar Molly berhenti membantah ucapanku.

"Jangan terlalu di pikirkan, ingat di dalam sini ada kehidupan, kau harus memikirikannya juga." Ucapku mengusap perutnya yang terasa keras.

"Dan jangan sekali-sekali kau ikut dalam permasalahan ini. Biarkan aku, Thomas dan papa menyelesaikannya. Fokuskan dirimu pada Megan dan anak yang sedang kau kandung. Mengerti?" Ucapku mengusap pipinya yang terasa lengket.

Aku melihat Molly mengangguk, dia memeluk diriku dengan erat. Setidaknya aku merasa lega, Molly mau mendengarkan ucapanku.

Jika dahulu aku belum siap, yang maksud ku adalah aku belum siap mencintai Molly. Dulu posisinya sangat berbeda, aku harus memikirkan Celline juga dan dia masih berada tanggung jawab ku saat itu.

Dan untuk saat ini dan seterusnya... Aku tidak mau kehilangan Molly apapun alasannya.

---oo---
Sekarang aku dan Molly sudah berada di dalam pesawat, Mike sudah tiba di Mallorca pukul tujuh malam. Perkiraan tiba pada siang hari, mengingat perjalanan ini menghabiskan waktu 17jam.

 Perkiraan tiba pada siang hari, mengingat perjalanan ini menghabiskan waktu 17jam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat malam mister dan mrs." Sapa pramugari yang biasa di pesawatku, namanya Joan dia adalah purser di sini.

"Malam." Sapaku dan Molly.

"Apa ada yang saya bantu?" Tanyanya dengan sangat sopan.

"Tentu, tolong kau jaga anak ku." Ucapku, aku sengaja memanggilnya tadi. Saat ini aku membutuhkan waktu berdua dengan Molly karena sedari tadi hanya terdiam bergerak jika Megan membutuhkan sesuatu padanya.

Joan mengambil Megan dari pangkuan Molly dengan sopan kemudian dia pergi ke kabin belakang, dimana pramugari lainnya beristirahat.

Kupandangi wajah Molly yang duduk di hadapannku, matanya mulai berkaca, hidungnya mulai memerah dan benar saja buliran air jatuh di pipinya sekian kali.

Aku mendekati dan memposisikan diriku berjongkok di hadapan dia kemudian menggenggam tangannya yang dingin.

"Mau sampai kapan kamu seperti ini sayang? Sudahlah jangan terlalu di pikirkan, aku tidak mau kejadian sore kembali terulang." Tadi sore dia mengalami kontraksi ringan di perutnya untunglah aku bisa mengetasinya setelah mengingat ucapan dokter.

You Are My Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang