LIMA BELAS: GEMASNYA GAGA DAN ASHILA

160K 10.9K 151
                                    

HALO, APA KABAR?

SELAMAT MEMBACA YA AYANG 😍

KOMENTAR SETIAP PARAGRAF YA 😘

ABSEN DULU SEBELUM MEMBACA 👋

***

Biru langit mengambil alih kota pagi ini. Embun-embun masih ikut serta berderak di udara dan Gaga sudah bersiap untuk pergi lari pagi. Tidak hanya gemar melaju di jalanan, jago berantem, dan bernyanyi di atas panggung, lari pagi adalah rutinitas setiap minggu yang tidak bisa ditinggalkannya. Ketika semua orang ingin mendapatkan jatah tidur lebih lama di hari minggu, saat ini Gaga justru sedang melakukan pemanasan di area stadion.

Cowok itu merenggangkan semua otot-otot yang nanti akan bekerja agar tidak terjadi cidera di persendian manapun. Beberapa saat kemudian, Gaga mulai mengelilingi jogging track, melewati beberapa orang yang berjalan, terhitung sebanyak empat kali dirinya memutari lintasan. Lintasan yang ukurannya kira-kira tiga kali lebih besar dari luas lapangan sekolahnya. Menilai stopwatch di tangannya, sudah dua puluh menit dirinya berlari tanpa henti.

Target berlari sudah tercapai, Gaga pun memperlambat gerakan. Mulai mengatur napas dan langkahnya agar kembali seirama.

Kinta berhenti cekikian karena merasa mengenali seseorang di sampingnya. Perempuan itu menengok lebih lanjut lalu menegur. "Gaga!"

Ashila dan Rina ikut menoleh. Ashila merasa sangat antusias karena cowok itu benar-benar Gaga.

Gaga berjalan santai mengimbangi tiga perempuan itu. "Lo jogging juga?" sapa cowok itu. Matanya lebih bersinar saat melirik ke arah Ashila.

"Gue dipaksa Kinta sama Rina jogging." Ashila menjawab seadanya. Karena menyadari kalau Gaga dan Ashila tampaknya memiliki hubungan yang tak biasa, Kinta dengan sengaja menukar posisinya. Alhasil, Ashila yang kini berjalan di sisi Gaga. Kinta dan Rina saling terkekeh sewaktu cowok-cowok ganteng melintasi mereka.

Gaga menolehkan wajah menyapa Ashila. "Sudah berapa kali putaran?"

Ashila mengernyit. "Mm... baru sekali tadi sih."

Mereka berdua pun terlibat obrolan kecil. Tentang sekolah, tugas, pak Hasan yang jenaka, bahkan kejadian tadi malam. Tiba-tiba saja perhatian Ashila kini teralih dengan suasana keramaian di depan. Anak muda, orang dewasa yang saling berpegangan tangan, dan penjual-penjual air mineral membentuk sebuah kerumunan kecil di sana.

Saat suara petikan gitar terdengar, Ashila berseru. "Eh, itu ada apaan? Seru deh, ada musik-musiknya gitu."

Gaga mengangguk mengerti. Siapa yang tak mengenal Beno and Friends, band yang selalu menghibur para pengunjung di minggu pagi. "Oh itu om Beno, setiap mingggu band mereka selalu tampil di sini. Nyanyi sambil nyari donasi untuk amal gitu."

Mereka lebih maju dan bergabung di kerumunan. Ashila tercengang dengan suara emasnya yang khas. Sampai-sampai Ashila tak sadar kalau dirinya baru saja menyenggol bahu Gaga. "Suaranya mirip Iwan Fals ya. "

Gaga tersenyum mengiyakan. Setelah memberikan dua lembar kertas ke kotak sumbangan yang diletakkan di sana, Gaga naik ke panggung kecil di depan. Gaga terlihat berbisik pada sang vokalis.

"Oke, ada yang mau nyumbang sebuah lagu nih." info sang vokalis lalu menyerahkan mikrofon pada Gaga.

Penonton pun semakin ramai dan bergumuruh melihat seorang anak muda di hadapan mereka. Ashila sendiri tercengang dan ikut deg-degan. Tak bisa dipungkiri, ketika Gaga memegang mikrofon, cowok itu sangat memikat. Daya tarik vokalis dalam diri Gaga sangat besar dan tak terelakkan. Tak salah, perempuan-perempuan yang berdiri di sekeliling Ashila mulai memekik bahkan nyaris berteriak.

Pangeran KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang