Goodbye

4.4K 199 28
                                    

Dua hari setelah resepsi Arya

Atha melangkahkan kakinya menuju sebuah taman. Ia tak tahu di mana ia berada sekarang. Namun ini adalah tempat terindah yang pernah dikunjunginya.

Ia terus berjalan. Sampai ia melihat seorang pemuda yang memakai baju serba putih duduk membelakanginya. Karena penasaran, ia lalu mendekati pemuda itu dan duduk di sebelahnya.

Pemuda itu masih belum memperlihatkan wajahnya. Atha lalu menepuk pundak pemuda itu. Seketika pemuda tersebut lalu memperlihatkan wajahnya.

"Alden," ucap Atha kaget.

Alden hanya tersenyum. Senyum yang sangat indah.

Atha lalu memperhatikan setiap inci tubuh Alden. Tubuhnya terlihat seperti pertama kali mereka bertemu. Bahkan lebih bagus. Kemudian ia memperhatikan wajah pemuda itu. Begitu bersih dan bercahaya.

"Alden, kok?" tanya Atha masih penasaran.

"Iya ini Alden. Atha gak salah lihat," ucap Alden masih tersenyum.

"Kita dimana, Al?" tanya Atha penasaran.

"Di rumah baru Alden."

"Maksudnya?" tanya Atha masih bingung.

"Atha ikhlasin Alden ya," ucap Alden.

Atha lalu menatap Alden masih bingung. Ia tak mengerti dengan semua ini.

"Alden ngomong apa sih?" tanya Atha lirih.

"Alden akan tinggal di sini,"

"Kalau gitu Atha ikut!"

Alden lalu memegang kedua pipi Atha dengan kedua tangannya.

"Gak bisa, Tha. Belum saatnya ...."

"Pokoknya gak mau! ayo pulang, " ucap Atha lalu berusaha menarik Alden. Namun pemuda itu masih duduk diam.

"Tha, jangan kaya gini ya. Biarin Alden pergi!"

"Gak mau ...."

Atha lalu terbangun. Ia melihat ponselnya. Ternyata masih pukul dua pagi. Dan ia baru saja bermimpi yang sangat buruk.

Namun, ketika ia hendak melanjutkan tidurnya. Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Ada pesan masuk.

Angelina Amanda: Tha ... ke rumah sakit sekarang!

Deg ....

jantung Atha seperti mau berhenti. Ia lalu menyambar jaketnya yang tergantung di gantungan baju dan keluar dari kamar untuk membangunkan orang tuanya.

Setelah itu, Atha meminta ayahnya mengantarnya ke rumah sakit.

Setibanya di rumah sakit, Atha langsung berlari menuju tempat yang tadi di beritahu Amanda. Setelah menemukannya, ia melihat sudah ada Amanda, Jasmine, Devan, dan Gavin di luar ruangan. Dan mereka semua menangis. Atha semakin mendekat. Dadanya berdegup kencang. Perlahan, ia mendekat ke arah mereka semua. Ia lalu menemui Amanda..

"Mana Aldenl?" Atha menyentuh pundak Amanda, menunggu penjelasan gadis itu.

Amanda yang sedang duduk hanya diam. Tapi bahu gadis itu nampak bergetar.

"Man, jawab gue!" ucap Atha memelas. Air mata sudah mulai menggenangi pipinya.

"Devan di dalam, Tha," ucap Gavin mewakili Amanda. Ia paham gadis itu sangat tertekan dan tidak akan mampu menjawab ucapan Atha.

Take My Hand (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang