Chapter 4 : Apa kau cinta padaku?

77 7 0
                                    


Satu detik

Dua detik

5 menit kemudian...

"MAUI!?"

Moana memekik kaget, tentu saja, tiga hari dia tersiksa oleh batinnya yang memikirkan siapa calon suaminya dan dia adalah...

"hai Princess?" sapa Maui dengan senyum congkaknya yang khas.

"BAGAIMANA BISA!?" Moana langsung syok.

Seisi fale pun tertawa.

"Hei! jangan tertawa! calon suamiku... adalah... DIA!?" tanya Moana, menunjuk tajam-tajam ke arah Maui.

Sementara Mini-Maui dan Mini-Moana yang ada di dadanya Maui saling melempar

pandangan, dua tato kecil tersebut ikut tertawa.

"Tenang, tenang dulu, Moana" ucap salah satu dewan, berdiri menghampiri si kepala suku muda yang masih syok.

"Ini adalah kejutan untukmu, Maui sendiri yang meminta agar bisa menikahimu"

"APAAAA!?"

Maui tersenyum santai. dia tahu reaksi Moana akan terjadi seperti apa.

"Be-benarkah itu!?" tanya Moana, langsung berbalik menatap kedua orang tuanya.

"Sayang, dengarkan ayah dulu" Tui menepuk kedua bahu putrinya. "Kami tahu hubungan persahabatan kalian, kau dan Maui sangat dekat. bahkan, lebih dari sebuah 'teman'. kalian bersama-sama, kalian berlayar, kalian berpetualang, dan ini lah diri kalian. kau dan Maui punya kesamaan nak, lagipula, pulau ini juga butuh sosok pahlawan untuk melindungi kita semua"

"Pahlawan pria dan wanita" Maui mengkoreksi.

"Yah, percayalah. semua akan baik-baik saja" sambung ibunya lagi.

Moana sampai gemetar. ia menatap lagi pada Maui yang kini sedang memberi tatapan Kau-sekarang-adalah-istriku. tanpa banyak kata, Moana meminta izin pada semua hadirin didalam rumah dewan.

"Aku boleh izin keluar sebentar? aku mau bicara dulu dengan Maui" kata Moana, dia langsung menarik lengan Maui dan membawanya keluar.

"Hei! Princess! apa yang kau lakukan!?"

"Aaahh sudah! ikuti saja aku!"

...

Moana membawa si setengah dewa angin dan laut itu ke tepi pantai. menatapnya lekat-lekat seperti ingin mencekiknya.

"Maui! jelaskan semua ini!"

"Jelaskan apanya?"

"Pernikahan ini!? katakan kau cuma bercanda Maui!"

"Ayolah Princess, ini serius. aku dan kau! kita menikah! apa lagi?" tanya Maui.

Moana menepuk jidatnya, dia menghela nafas berat dengan rasa tak percaya. "Maui, dalam tiga hari ini, aku di siksa oleh pikiranku tentang calon suamiku. aku kira.... kau.. aaaarrgh! lupakan! intinya, kenapa semua warga merahasiakan ini padaku!? termasuk kedua orang tuaku!?" tanya Moana.

"Hm, seperti kata ayahmu, kau ini susah di bilangin" kata Maui, sedikit terkekeh.

"Maui!"

"Pernikahan ini terjadi, karena aku yang meminta pada orang tuamu"

"Apa?"

"Aku tak pernah menyadari, kau bisa sedewasa ini, Princess. aku bahkan tak tahu kalau umurmu sekarang 18 tahun, padahal selama ini aku mengira, kau masih anak-anak!"

New life with youWhere stories live. Discover now