robbers

118 12 0
                                    

Rokok yang terselip diantara jari telunjuk dan tengah ini ku nyalakan dengan korek api, ku hisap dan kuhembuskan seperti biasanya. Kami masih berada didalam club itu, duduk di bar dikelilingi oleh wanita-wanita yang sebenarnya menajiskan harusku akui. George malah sudah membawa satu perempuan entah kemana. "kau tak ingin mencari yang sesungguhnya?" Ross berkata lalu meneguk beer di gelas martini. Kuhisap rokok yang ukurannya sudah hampir seukuran jari kelingking serta tersenyum konyol.

"untuk apa? Bajingan seperti kita mencari "perempuan"?" ini rasanya terlalu konyol.

"hidup yang sangat sia-sia. Kau bahkan tidak pernah berfikir untuk memiliki seorang anak?" pertanyaan ross seakan menunjukan bahwa ia selalu mengidam-idamkan untuk membangun keluarga yang bahagia. Lagi-lagi aku hanya tersenyum geli diiringi gelengan, "bahkan hal itu tidak terlintas di kepalamu sedikitpun? What the actual fuck matty?" wow ia melontarkan pertanyaan lanjutan yang tak ayal aku pikirkan.

"stop ross you're too much man. Aku hanya ingin menikmati kehidupanku didunia, kehidupan yang sedangku jalani sekarang masih terlalu nyaman jika menngubah tata susunannya" aku menjawab pertanyaannya dan meneguk beer disampingku.

Mataku melihat kedatangan Adam yang memberi sinyal untuk melakukan jadwal perampokan kami di salah satu toko buku dekat club tersebut. Tepat george sudah selesai "melakukannya" kami bergegas pergi. Amunisi yang kami miliki juga sudah cukup. Lekas kembaliku pakai biker jacket hitam kesukaanku. Ini adalah pemberian dari ayahku yang sudah lama meninggalkanku dari dunia ini sehingga ibuku juga ikut meninggalkanku bersama lelaki tua bajingan dan membawa adik lelakiku yang berumur 10 tahun.

Didepan toko buku itu aku dan Adam bersiap untuk menyergap toko tersebut. Sekarang sudah jam 1 dini hari. Kami berlari membawa 2 buah pistol ditangan kami, wajah kami sudah pasti ditutup dengan slayer berwarna hitam. George dan Ross menunggu di mobil. Saat kami didalam aku menembakan 1 peluru keatas tanda peringatan jika mereka tidak mau memberi uangnya. Adam mengambil semua uang dari bagian kasir.

"we're done" ucapnya, aku mengangguk lalu keluar dari toko tersebut. Disaat yang sama ada 1 mobil polisi yang hampir sampai di toko itu. Adam segera naik ke dalam mobil beserta uang yang ia telah ambil tadi. Sayangnya aku tidak dapat menggapai mereka, para lelaki berbaju biru itu telah turun dari mobil dan mengejar kami. Langsung aku berpisah dari mereka dengan melarikan diri. Awalnya mereka mengejarku, tetapi aku rasa aku cukup gesit untuk menghindari mereka.
Sekarang aku tak tahu kemana harus melarikan diri.

**

fallingforyou // matty healyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang