TUJUH BELAS : Rencana Yura

Mulai dari awal
                                    

Yura hampir berteriak kaget ketika Aldrich menggendongnya ala bridal style, laki-laki itu lalu meletakkan Yura ke atas tempat tidur di kamarnya.

"Biarkan aku pulang ke apartemenku Al." Aldrich menatap Yura tajam, ia lalu mencengkram tangan Yura dengan kasar.

"Sebenarnya ada apa di apartemenmu?" tanya Aldrich dingin.

"Aku hanya merasa takut berada di sini." Aldrich menaikkan sebelah alisnya.

"Apa maksudmu?"

"Aku hanya merasa takut." Yura mulai terisak.

Aldrich yang melihat itu merasa hatinya teriris, entah mengapa saat melihat Yura meneteskan air matanya maka perasaannya akan terasa sakit sekali.

"Kau tidak usah menangis." Aldrich merutuki emosinya sendiri yang sangat mudah naik turun, dengan sayang ia membelai rambut Yura lembut.

"Kau ingin pulang ke apartemenmu? Akan aku antar, kumohon jangan menangis." Aldrich menatap Yura sendu.

Yura mendongak dan menatap Aldrich dengan matanya yang kini sembab.

"Jangan memaksaku untuk melakukan hal kasar kepadamu, sungguh aku tidak bisa menahan amarahku." Yura mengusap air matanya.

"Al."

"Katakan saja apa yang ingin kau katakan."

"Bolehkah aku bertanya sesuatu?

"Siapa Jonathan? Dan... siapa itu Benjamin? Lalu apa hubungan mereka dengan Johnny?" Rahang Aldrich mengeras, mendengar nama-nama orang yang tadi disebutkan oleh Yura sontak membuatnya marah.

"Aku tidak bisa memberitahumu sekarang."

"Mengapa?"

"Jau tidak perlu tahu alasannya." Yoona menghela napas, kemudian ia mengatakan sesuatu yang lain untuk mengalihkan topik pembicaraan.

"Aku ingin pulang Al, sungguh." Aldrich mengangguk pelan.

"Aku akan mengantarmu."

***

Yura mengembuskan napas lega ketika Aldrich sudah keluar dari apartemennya, dengan langkah gontai ia masuk ke dalam kamar.

Hari itu Yura sudah menetapkan tekadnya dengan bulat, ia akan pulang ke Korea.

Masa bodoh dengan masa kuliahnya di sini, yang penting ia bisa jauh dari monster menawan bernama Aldrich Bale.

Yura menatap ponselnya dengan bersyukur, ia telah memesan tiket pesawat ke Korea untuk besok pagi.

Sungguh, ia lelah harus terus berdekatan dengan psikopat gila seperti Aldrich. Bisa-bisa ia masuk rumah sakit jiwa karena mentalnya terganggu.

Ia lelah. Hanya itu.

Yura memejamkan matanya karena mulai mengantuk, ia berharap setelah pulang nanti ia tidak akan bertemu dengan Aldrich lagi.

***

Yura mengintip ke luar apartemennya dengan awas, tidak ada siapa-siapa di sana. Ia menyeret kopernya keluar dari apartemen, sialnya ia malah bertemu dengan Min Ah yang baru keluar dari apartemennya.

"Kau mau kemana?" tanya Min Ah heran melihat koper besar yang dibawa Yura.

"Aku ingin pulang."

My Psychopath Boyfriend (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang