Dengan rambut yang digerai sepundak dan seragam sekolah yang bertuliskan "SMA Rajawali" ia siap berangkat ke sekolah.
"Ma, yah, aku berangkat sekolah yaaa. Assalamualaikum," Ucap Aurel sambil mencium punggung tangan orangtuanya.
"Walaikumsalam," jawab orangtuanya dengan lembut.
"Bang Aldi, ayo berangkat!" kata Aurel sembari menarik tangan abangnya menuju mobil Aldi dengan muka yang gembira.
Perjalanan ke SMA Rajawali dari rumah Aurel membutuhkan waktu 15 menit dengan transportasi mobil. Di mobil Aldi tidak ada yang membuka percakapan karena kedua anak itu fokus dengan mendengarkan radio dan Aldi yang menyetir mobil. Sampai akhirnya disekolah Aldi memarkirkan mobilnya di lahan parkir dan membuka percakapan mereka.
"Rel," panggil Aldi pelan sambil mencolek punggungnya sebelum adiknya keluar.
"Apa bang?" jawab Aurel sambil memutar kepalanya ke arah Aldi dan menutup kembali pintu mobil.
"Kamu ngga punya pacar kan?" tanya bang Aldi malu.
"Ngga punyalah Bang, kan abang tau sendiri kalo ngga ada yang mau sama adek abang ini." jawab Aurel dengan penuh keyakinan.
"Oh oke deh. Have fun ya disekolah baru." kata Aldi dengan tersenyum.
"Iya bang. Bye abang" kata Aurel sambil mencium punggung tangan abangnya itu dan melambaikan tangannya.
Setelah percakapan dengan bang Aldi, Aurel masuk ke sekolahnya disambut dengan anak-anak kelas 12 yang tengah bergosip tentang suatu hal. Begitu Aurel melewati mereka , salah satu dari mereka melihat tampak Aurel dari ujung rambut sampai ujung kaki. Tapi karena merasa tidak nyaman Aurel langsung pergi menuju kelas barunya.
Aurel berhenti di depan ruang kepala sekolah karena diperintahkan ayah seperti itu, memang Aurel anak yang penurut kepada orangtuanya karena dia merasa cuman dia yang membebani keluarganya.
2 menit kemudian....
"Halo nak.. kamu Aurel Kiandra?" sapa seorang Ibu-ibu yang memakai kemeja putih dan jas hitam dan rok selutut yang berwarna hitam, rambutnya digerai, dan memegang handphonenya di tangan kirinya.
"Iya ibu, saya Aurel Kiandra." jawab Aurel malu-malu.
"Perkenalkan saya Karina Febriana kamu panggil saya Miss Karin atau Bu Karin saja. Oke Aurel kamu saya antarkan ke kelas barumu ya." kata bu Karin sambil menggandeng tangan Aurel dan mengajaknya ke kelas barunya.
"Iya bu." jawab Aurel dengan kepala menunduk.
Sampailah mereka di suatu ruangan yang bertulisan XI-IPA2/11-IPA2. Kemudian Bu Karin mengetuk pintunya. Sekitar 2 menit Bu Karin dan salah seorang guru yang sedang mengajar di dalam kelas itu. Tak lama kemudian Bu guru tersebut mengulurkan tangannya pada Aurel.
"Fikri Ayu Putri, saya wali kelas kamu di kelas ini, nanti disetiap pelajaran IPA kamu akan bertemu saya." kata bu Fikri yang memulai perkenalan diluar pintu kelas.
"Saya Aurel Kiandra bu, sa..." baru saja ingin memulai perkenalan diri Aurel bu Fikri menutup mulut Aurel.
"Simpan kata-kata perkenalanmu dulu nanti kenalannya dikelas saja."
Saat Aurel memasuki area kelas, mereka langsung mengambil tindakan lanjut yaitu diam karena ada Bu Karin. Kalau tidak diam mereka bisa habis dimarahi Bu Karin.
"Pagi anak-anak," sapa Bu Karin kepada murid-murid kelas XI-IPA2.
"Pagi bu.." jawab murid-murid kelas XI-IPA2.
"Pagi ini kelas kamu kedatangan murid baru dari Amerika, silahkan perkenalkan dirimu Aurel, Ibu permisi dulu. Aurel ibu tinggal ya kalo ada perlu tinggal telfon." kata Bu Karin dengan suara tegas dan lantang, lalu ia keluar dari ruang kelas tersebut.
"Hai teman-teman! Namaku Aurel Kiandra, Umurku 16 tahun, Aku pindahan dari Red Lake High School, Terima kasih."
~~~
thanks yang udh baca hehehe maaf kalo bahasanya rada gmn gt soalnya wkt nulis part ini akoe masih pemula bingids *adoeh alay dech*
vomment jgn lupa wokeh, ini layoutnya dah dirapihin, maaf kalo ga sesuai ekspektasi hueheheh✌
YOU ARE READING
Aurel
Teen Fiction{#15 in Teen Fiction 2017} Seorang Aurel Kiandra bisa melengkapi kehidupan orang lain, menyempurnakan kisahnya, melengkapi alur dan jalan ceritanya. Tapi tidak ada yang bisa melengkapi kisah hidupnya. Jakarta, 1 Februari 2017. beberapa part diprivat...
