Drabble 10

35 2 0
                                    

Karya : Aisyax_

Nama Lengkap : Nur Azizah
Status : Calon Admin
Word : 482

My Love Story

Aku tersenyum setelah sahabatku menceritakan bagaimana ia ditembak seseorang yang ia harapkan. Dan sialnya, seseorang itu adalah seseorang yang kugagumi dari kelas 10 hingga sekarang.

"Kamu tau? Dia romantis banget! Aku sampai menangis kala itu." Aku tersenyum simpul.

Walau tak bisa kupungkiri bahwa hatiku sakit.

"Kayla! Hello!" Aku tersentak saat Dinda melambaikan tangannya didepan wajahku.

"Ah, iya kenapa Din?" Dinda tersenyum.

"Aku pulang dulu ya. Novan sudah menjemputku." Aku mengangguk.

"Hati-hati!"

Novan melesat membawa Dinda diboncengannya. Senyumku memudar seketika. Aku menutup mataku, mencoba menetralkan detak jantungku. Bukan, detak ini adalah detak pertanda rasa sakit. Godam itu telah berhasil menusuk sang jantung tanpa permisi dan terlepas begitu saja tanpa pamit sehingga menghasilkan luka yang abadi.

Luka itu masih terlampau basah, jadi, aku harus menemukan sang obat. Dan obat itu adalah kamu.

***

Dering telfon membangunkanku ditengah malam. Mataku menyipit saat menatap layar telfon. Dinda?

Karena menyangkut sahabatku, aku mengangkatnya.

"Halo Din?"

"Kayla! Hiks.. Novan La! Novan! Hiks.."

"Kenapa Din? Kenapa kamu menangis? Dan Novan, kenapa dia?"

"Aku tak tau siapa yang melakukan ini. Yang pasti seseorang telah mencelekakannya."

"Maksudmu? Seseorang telah membuatnya celaka."

"Iya hiks. Novan koma. Aku bersumpah jika aku bertemu orang itu aku akan membunuhnya!"

"Sabar Din. Apa perlu aku ke rumah sakit sekarang menemuimu?"

"Tidak usah Kay, ini sudah larut malam. Dan besok aku tidak masuk."

"Baiklah. Semoga lekas sembuh." Dinda mematikan panggilan sepihak.

Jujur saja, dadaku mencelos seketika mendengar seseorang mencelakakan Novan. Namun apa yang bisa kuperbuat? Sudah ada Dinda kan disana? Aku hanya bisa tersenyum disaat hatiku dirundung duka.

***

6 bulan berlalu...

***

Kini semua orang menatapku. Ada apa denganku?

"Kayla, kemana teman sebangkumu? Dia sudah tidak masuk tiga hari berturut-turut." Ah Dinda.

"Saya tidak tau Bu. Sejak kemarin aku belum bertemu dia."

"Baiklah. Tapi jika kamu punya informasi tentang dia, beritahu Ibu ya."

"Baik bu."

Kemudian pelajaran dimulai. Dan aku hanya bisa tersenyum.

***

Author POV

Gadis itu tak habis-habisnya menangis dalam diam. Suaranya parau hingga tak ada seorangpun mendengarnya. Decitan pintu terdengar dan membuat gadis itu menoleh kesumber suara.

"Ow, ow, masih hidup juga? Aku kira kau sudah mati!"

Seseorang itu hanya tertawa melihat gadis didepannya menggerakkan tubuhnya kesana kemari berusaha melepas ikatan yang melilitnya.

"Mana pacarmu? Pacarmu yang akan menolongmu? Coba kau panggil dia." Kekeh seseorang itu.

Kemudian terdengar suara bising disudut ruangan.

"Oh, aku belum memberitahu ya? Pacarmu, juga akan menderita bersamamu! Hahaha!" Seseorang itu tertawa macam kesetanan.

Setelah melepas paksa ikatan dimulut gadis itu dan sang pacar, seseorang itu menyiksanya. Menyayat wajahnya, bahkan seluruh tububnya. Menjambak rambutnya, bahkan tak segan-segan memotongnya. Hingga,

"Cukup! Aku akan mengakhiri penderitaan kalian. Dinda, kau pernah berjanji akan membunuh seseorang yang mencelakakan Novan bukan? Kau tau? Akulah orangnya!"

"Sahabat laknat! Hikss.. sahabat macam apa kau?!"

Seseorang itu mendeket kearah wajah Dinda. "Karena aku mencintai Novan, dan seharusnya dia juga mencintaiku bodoh!"

Dan dengan tanpa dosanya, seseorang itu membunuh sepasang kekasih itu dan tak lupa pula ia mengulitinya.

***

Karya Keluarga WWWDove le storie prendono vita. Scoprilo ora