Drabble 5

42 5 0
                                    

Karya : pinduang

Nama: Ummu Kultsum Hidayati
Status : Calon Member
Word: 231

Perlahan mataku mulai terbuka. Menatap jelas sebuah kehidupan yang baru. Semua mata di ruangan itu tertuju padaku. Mereka menatapku bagaikan seorang bayi yang baru datang di dunia ini. Mereka tersenyum indah ketika aku mulai menggerakan salah satu tanganku. Aku ingat jelas siapa mereka. Mataku mulai berputar silih berganti. Mencoba mencari seseorang diantara mereka.

"Dia mana?" semua orang tampak bingung akan pertanyaanku.

"Dia siapa?" ujar salah satu keluarga.

"Temanku, Gio," ucapku lirih. Mereka saling memandang. Aku rasa mereka menyembunyikan sesuatu dariku.

Aku harap yang aku pikirkan salah. Aku langsung bangkit dari ranjang dan berlari di koridor rumah sakit. Semua orang mengikuti. Aku berlari sekuat tenaga, hingga aku tiba disebuah pintu. Sebuah pintu yang langsung menuju kamar mayat. Dengan rasa takut yang menggebu diriku mulai membuka pintu itu. Entah apa yang terjadi, kakiku terasa lemas. Air mata keluar tanpa henti. Ya tuhan apa salahnya. Seseorang menghampiri dan memeluk lembut.

"Jangan menangis, kumohon," Ibu Gio memeluk erat.

"Tapi.."

"Tapi apa?. Kau sahabatnya dan aku Ibunya. Apa pun keputusannya kita harus mendukungnya. Kau tahu ketika dia hendak mendonorkan jantungnya, Gio menyuruhku untuk membuatmu tersenyum. Sekarang kau malah menangis, apa kau ingin membuatku dimarahi olehnya," Aku menggeleng. Semua orang menangis haru. Ternyata benar, di balik sebuah awal yang baru, pasti ada orang yang berkorban. Aku tidak bisa membalas budimu, tetapi aku janji akan ku rawat jantung ini untukmu. Thank you Gio, kau adalah yang terbaik untukku. Makasih ^_^.

Karya Keluarga WWWWhere stories live. Discover now