Fifteen

1K 79 13
                                    

Justin POV

"Fuck!" Umpat gue.

Gue memejamkan mata gue, meremas rambut gue dengan keras. Selena baru aja pingsan, terus sebelum pingsan dia muntah muntah gitu. Astaga.

Tangan gue bergetar, gue takut.

Takut selena ninggalin gue kaya dulu lagi. Atau engga ini lebih parah, ninggalin beneran. Ah! Tuhan! Kenapa gue mikirnya kaya gini?

Gue panik, soalnya pas selena pingsan gue bukannya langsung kerumah sakit tapi ini ke hotel dulu, karna gue sama selena pake pakaian pantai dan juga basah. Gue dihotel makein baju buat selena asal parah. Tapi itu gak ngebuat pusing. Yang gue pusingin keadaan selena.

"Mr.Bieber." Gue mendongak, dan berdiri.

Dokter itu nyamperin gue, dan dia tersenyum,

"Istri saya baik baik aja kan?" Dokter ngangguk,

"Mrs Bieber baik baik aja. Saya mau tanya, apa anda tau kapan pertama kali istri anda muntah muntah?"

Gue terdiam lalu menggeleng,

"Istri anda lagi mengandung jadi itu sebabnya istri anda mual mual dan masalah pingsan, istri anda kekurangan istirahat jadi kondisinya menurun." Ucap dokter.

Gue menatap dokter,

"Istri saya hamil dok?"

"Iya, baru 6 hari." Gue tersenyum lebar.

Gue mengusap muka gue,

"Yatuhan." Gumam gue. Dokter itu tersenyum.

"Kolo begitu saya permisi." Gue ngangguk.

Gue langsung masuk kedalam ruangan, menghampiri selena yang tidur di bangkar kecil itu. Gue menggenggam tangannya, mengecup ngecup dengan cepat. Gue menunduk mencium kening selena dengan lama. Gue memejamkan mata gue, gue melepas kecupan di kening dan pindah di ujung matanya. Gue mengelus rambutnya dengan lembut,

"Kenapa kolo hamil kamu selalu pingsan, hmm?" Bisik gue.

"Makasih, sayang. Makasih." Ucap gue, menatap muka selena yang sedikit pucat.

Gue mencium pipi selena dengan lama. Gue menutup mata gue, menaruh tangan gue yang kosong di kepala selena.

"Just-uh." Gue membuka mata gue lalu menunduk,

"Hei." Bisik gue. Selena menatap gue, dan mengernyit,

"Kok aku disini?"

"Kamu pingsan, sayang." Gue mengelus kepalanya,

"Aku kenapa?"

"Gapapa, cuma kurang isitirahat, dan," gue berhenti ngomong,

"Dan? Dan apa?" Gue tersenyum,

"Kamu hamil lagi." Ucap gue mengecup tangannya yang digenggam.

"Hamil? Justin, aku aku-" gue mengernyit,

"Kenapa? Kok kaya gak suka?" Selena menggeleng, dan dia kaya ngiggitin pipinya,

"Tap- uh. Aku baru punya july dan aku sekarang lagi hamil? Yatuhan, justin aku baru aja punya bayi dan sekarang?" Desah selena. Gue menghela nafas,

"Gapapa okey? Lagian aku juga pengen punya banyak anak." Ucap gue terus ngedipin mata satu. Selena mencubit pipi gue gemes,

"Ih kamu mah."

Gue ketawa kecil dan melepas cubitan selena di pipi gue,

"Mau pake baby sister?" Selena melotot dan mnggeleng keras.

"Gamau! Apaan!"

Gue mendengus,

"Aku kan cuman nanya mau apa engga, jangan sewot juga kali." Gue memutar mata gue. Selena nyengir,

"Maaf." Bisik nya terus tangannya mengusap perutnya,

"Ah aku jadi mama muda yaa!" Ucap selena lalu ketawa. Gue tersenyum,

"Baguslah."

Gue mengusap perutnya, menatap selena yang juga menatap gue, gue sama selena ketawa canggung, padahal gak ada yg lucu.

Gue menunduk, mengecup perutnya dengan lembut. "Dad sayang kamu sayang." Bisik gue.

Gue menatap selena yang menatap gue dengan mata yang berkaca kaca,

"I love you," cicitnya. Gue tersenyum,

Tangan gue pindah ke kepalanya, mengelus dengan penuh kelembutan,

"Aku juga sayang, aku juga. Bahkan lebih." Bisik gue, lalu mengecup kening selena dengan lama.

"Makasih." Gue melepas kecupan dan menatap selena,

"Emang aku ngasih apa? Yang ada aku yang  bilang makasih karna kamu udah ngasih apa kebutuhan aku, udah ngasih anak, makasih buat bisa ngerawat anak aku dengan kasih sayang kamu. Makasih, sayang."

"Pengen nangis." Cicitnya. Gue ketawa kecil lalu mengusap pipinya,

"Gak dibolehin sama-" air mata selena keburuh jatuh,

"Gak boleh nangis, hey!" Gue mengusap ujung matanya, selena menarik leher gue mengecup bibir gue cengan cepat lalu memeluk gue dengan erat,

"Aku cinta kamu." Bisik nya.

Hati gue menghangat.

Mark my words [jelena]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang