Two

1K 112 4
                                    

"Aku sayang kamu."

"Aku takut fredo kesini lagi terus nyakitin kamu."

"Aku gak mau kamu kenapa kenapa just."

"I love you so much."

Gue memejamkan mata gue dengan erat dan kedua tangan gue memegangi kepala gue. Suara itu. Selena. Oh tuhan, gak seharus nya gue marah waktu itu.

Semuanya salah gue. Gue yang memulai ini semua, gue yang bikin selena celaka.

Memori gue sama dia terulang di pikiran gue.

Seharusnya tuhan ngambil nyawa gue terlebih dahulu, seharusnya tuhan lebih menyakiti gue dari pada istri gue, selena.

"Justin." Gue tersentak dan dengan cepat menengok kearah pintu ruangan gue.

Okey, itu bukan selena.

Kimberly berjalan kearah gue dengan Julie ditangannya. Gue memejamkan mata gue dan membuka kembali.

"Sampe kapan lo engga ngasih kasih sayang  lo, keanak lo sama selena?" Ucap kim. Dia menatap gue dengan tajam.

Gue terdiam, menatap kim dengan tatapan kosong. "Julie butuh kasih sayang lo, justin. Bukan karna selena pergi dari kehidupan lo, lo jadi kaya gini. Dari sepulang pemakaman sampe sekarang lo belum pernah nyentuh anak kandung lo sama selena. Julie anak lo. Gue mohon. Selena gak akan pernah suka kolo suaminya ternyata gak ngerawat sama gak ngasih kasih sayangnya ke anaknya, gak akan pernah suka." Kimberly menunduk menatap julie yang tertidur digendongannya.

Gue tersentak. Benar. Semua yang dikatain kimberly benar. Seharusnya gue gak kaya gini keanak kandung gue. Kenapa gue sebodoh ini?

Gue menatap julie lalu beranjak dari kursi kerja gue dan berjalan menghampiri kimberly yang diam beberapa langkah didepan meja gue.

"Gue emang bodoh." Lirih gue. Gue memejamkan mata gue lalu membukanya dan mengambil julie dengan perlahan.

Gue menatap wajah julie yang memejamkan matanya dengan tenang. Tangan gue yg kosong mengusap pipi kirinya dengan lembut.

"Maafin daddy, julie." Bisik gue dan menundukkan kepala gue lalu mencium keningnya lembut.

"Gue tinggal ya? Kolo Julie pengen susu, susu nya di meja lo, dan kolo dia pipis atau apa lo panggil gue aja, okey?" Ucap kimberly. Gue ngangguk.

Gue menatap kimberly yang menghilang dibalik pintu lalu menunduk kembali menatap julie. Gue berjalan kearah meja gue dan mengambil hp gue, lalu berjalan kearah sofa.

Julie menggeliat digendongan gue, lalu mengerjap ngerjap matanya. Astaga anak gue lucu. Mata nya emas gelap. Dan gue yakin matanya adalah campuran mata gue dan selena. Hidungnya gue, tapi bibir nya selena. Okey dan gue yakin nanti julie besar bakal mirip selena. Gak tau kenapa ngeliat julie serasa ngeliat selena. Okey gue aneh.

"Anak daddy bangun?" Ucap gue dengan senyuman dibibir gue.

Julie menatap gue dengan diem, lalu setelah itu dia ketawa dan kedua tangannya kedepan kaya pengen megang wajah gue. Gue terkekeh lalu mengambil tangan mungilnya lalu menempelkan di pipi gue. Tangan julie menepuk nepuk pipi gue lalu julie ketawa.

"Anak daddy gembil ya." Ucap gue seraya mencubit pipinya pelan.

"Cepet gede ya sayang." Bisik gue lalu mengangkat julie, dan julie berdiri dikedua paha gue.

Julie ketawa lalu dia meloncat loncat dipaha gue gak mau diem. Gue ketawa kecil dan mendekatkan perutnya ke wajah gue lalu mulut gue berbunyi seperti kentuk diperutnya. Julie ketawa keras.

"Anak daddy lucu yaa." Ucap gue seraya menjauhkan wajah gue dari perutnya.

Gue mengecup ngecup pipi nya dengan gemes.

Mulai detik ini, gue bakal ngasih kasih sayang gue dengan penuh ke julie.

Maaf selena sebulan ini aku gak ngasih kasih sayang aku ke anak kita, kaya kamu, yang ngasih kasih sayang kamu buat aku dan jay.

--

Vomment pliese? Jangan jadi silent gua mohon.

-xnazwa.

Mark my words [jelena]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang