Thirteen

1.1K 88 2
                                    

Justin POV

Gue mengerang sedikit, punggung gue sakit. Kepala gue juga sakit, gue menatap kearah samping ngedapetin selena yang tidur, gue dengan perlahan mendekat ke selena dan menggoyang goyangkan badannya,

"Sel," bisik gue, gue memeluk badan selena, menahan rasa sakit gue di punggung.

"Selena." Gue menggoyang lebih keras, gue ngerasain tangan selena mengelus kepala gue, gue mengadah menatap muka selena,

"Sayang punggung aku sakit." Bisik gue. Selena menatap gue lalu mendesah pelan dan membawa gue kepelukannya,

"Jam berapa sekarang?" Gue menatap jam,

"Jam empat pagi."

"Oh justin, kamu bangun terlalu pagi." Gue mendengus dan memeluk leher selena dengan erat.

"Kepala aku sakit, terus punggung aku juga." Bisik gue, menempelkan bibir gue di pipinya terus memainkan bibir gue dipipinya.

"Sakit nya kaya kemaren?" Gue menggeleng,

"Gak terlalu sakit." Gue menekan pipi selena dengan gemas, selena mendengus dan mendorong muka gue,

Gue ketawa dan meringis karna ketawa gue bikin sakit dipunggung gue bertambah,

"Tidu-" ucapan selena kepotong sama tangisan july. Gue mendengus pasti abis ini gue bakal tidur dikasur dan ngeliatin selena nimang july, ugh

Selena mendorong gue perlahan dan mengecup kening gue, dan dia berjalan kearah box bayi, mengambil july. Menggendongnya, menggoyang goyangkan badannya lalu mengeluar payudaranya satu. Gue mendengus lalu menutup mata gue gak mau liat july ngemut itu.

Gue ngerasa kasur goyang, gue membuka sebelah mata gue dan melihat selena yang masih gendong july terus july nya masih ngemut itu. Gue mendesah perlahan, dan menyamping menatap selena sama anak gue. Gue mengelus kepala july yang memiliki rambut lebat, gue makin ngedeket dan sekarang punggung july nempel di dada gue. Gue menatap selena yang lagi natap july, gue mengecup pucuk kepalanya, selena mendongak menatap gue lalu tersenyum.

"Tidur justin, kamu harus istirahat. Kata dokter kamu harus banyak istirahat biar cepet sembuh." Ucap selena.

Gue ngeliat selena melepas pentilnya dari mulut july. Gue mengangkat july dengan perlahan lalu menaruh di dada gue. July menggeliat tapi dia tidur lagi. Lucu banget anak gue.

Gue menarik selena dan menaruh kepala selena dilengan gue, memeluk selena dengan satu tangan.

"July tidur nya kaya kamu tau." Ucap selena. Gue mengernyit lalu menggeleng.

"Iyaa sama, mirip banget." Selena menarik hidung gue pelan dan mengusap kepala july perlahan.

"Terserah." Bisik gue, gue mengecup pucuk kepala selena lalu memejamkan mata gue.

Dan gue masuk kealam mimpi gue.

***

Gue menatap layar tv yang nayangin film action, selena tadi ke dapur, tapi belum balik balik, gue menghela nafas, luka tembak gue belum sembuh sepenuhnya makanya masih suka nyeri dibagian punggung,

"DADDY!" Gue menengok kearah suara, ngeliat jay lari kearah gue.

Jay merangkak kepangkuan gue dan memeluk gue, gue ketawa kecil.

"Kenapa?" Gue mengecup pucuk kepala jay.

"Tadi aku foto sama badut." Ucap jay dan dia ketawa, lalu memperlihatkan fotonya yang udah jadi,

Disitu jay digendong sama badut dan jay senyum disitu. Gue mngecup pipi jay,

"Badutnya galak gak?" Jay menggeleng, dia memutarkan tubuhnya menatap tv terus tangannya mengambil remote yang ada di meja dan menyender didada gue.

"Hei, bro." Lion duduk disamping gue,

"Gue pengen nikah." Gue menatap lion lalu mengangkat satu alis gue,

"Nikahlah." Ucap gue, gue mengelus kepala jay sesekali ngeliat jay yang nonton kartun,

"Tapi gue ragu sama kimb-"

Pletak!

Gue mukul kepalanya dengan kecang,

"Lo udah pacaran sama dia hampir 2 tahun, lo ragu?" Ucap gue gak percaya.

Lion meringis sambil memegangi kepalanya, terus dia mendengus, dan menunduk.

"Kan gue-"

"Nikahin kimberly cepet." Ucap gue, lion menatap gue dan mengangguk.

Gue ngangguk beberapa kali dan menepuk bahu lion,

Gue ngeliat kim berjalan kearah sini, gue mengernyit, kim baru aja dari dapur, astaga.

"Kim, tadi pas didapur liat selena?" Tanya gue, kim menatap gue dengan alis nya yang berkerut lalu menggeleng,

"Yaampun." Gumam gue. Gue memindahkan jay ke sebelah gue. Gue beranjak, mengecup pucuk kepala jay terus berjalan kearah kamar gue.

Gue menaiki tangga, pantes selena gak balik balik taunya gak ada didapur, aneh. Gue membuka pintu kamar gue dan ngedapetin selena yang duduk di sofa kecil.

Gue menggeleng, bikin khawatir, gue menutup pintu dan berjalan kearah selena,

"Sel?" Selena mendongak menatap gue,

"Kok kekamar?" Selena menggeleng. Gue menatap selena bingung, dan menangkup kedua pipinya,

"Sayang kamu demam?" Gue ngerasain pipi selena panas, gue megang keningnya panas banget.

"Kayanya. Tadi aku kaya mau pingsan didapur jadi aku buru buru kekamar lagian kolo aku pingsan nanti july juga jatuh. Kepala aku pusing." Gue menghela nafas dan memeluk selena,

"Maafin aku," bisik gue, selena mendongak menatap gue, "maaf sayang, kamu sakit gara gara terlalu ngerawat aku jadi kamu ngelupain kondisi kamu sendiri." Ucap gue mengecup kening selena lama lalu melepasnya.

"Engga justin. Udah ah, bentar lagi juga aku sembuh." Selena memeluk dengan erat.

"Tetep aja," gue menggendong selena lalu berjalan kearah kasur dan meniduri selena perlahan. "Sekarang istirahat nanti pas bangun kamu makan terus minum obat okey?" Gue mengusap kening dan rambut selena.

Selena ngangguk dan dia mengecup bibir gue singkat, dia menutup matanya. Gue tersenyum, mengecup kening selena dan ikut tiduran disebelah selena.

***

HEYOOOOO!!!

Anjir gua sibuk😭😭

Mark my words [jelena]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang