EMPAT BELAS : I'm Serious With You

Mulai dari awal
                                    

"Tidak usah, lebih baik kita cepat-cepat ke apartemenku. Aku ingin makan sesuatu."

"Apa?"

"Aku ingin pop corn." Aldrich mengernyitkan dahinya.

"Aku ingin ciuman." Aldrich menunjuk sebuah tato di dekat lehernya.

"Apa itu sebuah tato?" Aldrich mengangguk bangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa itu sebuah tato?" Aldrich mengangguk bangga.

"Norak." Senyuman Aldrich seketika lenyap.

"Ini keren," ucap Aldrich membela dirinya. Lalu ia bertanya sesuatu untuk mengalihkan topik.

"Kau ingin menonton sesuatu?" Kini giliran yang Yura tersenyum.

"Oh ya, aku ingin melanjutkan menonton serial drama dari negaraku." Aldrich mendengus.

"Lebih baik kita menonton koleksi film-ku saja." Yura menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Tidak mau, koleksi filmmu itu benar-benar mengerikan."

"Mengerikan? Justru itu sensasinya." Yura berdecih.

"Itu kan untukmu tuan psikopat, bagiku tidak."

"Itu menyenangkan, apalagi melihat darah yang keluar dari tubuh yang dimutilasi." Sontak Yura tersedak potongan apel terakhirnya.

"Aku bisa mual dan muntah jika menonton film seperti itu." Aldrich menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Baiklah. Ayo kita pergi ke apartemenmu."

Mereka berjalan bergandengan tangan, tetapi setelah mereka menyebrang Aldrich tiba-tiba saja berhenti berjalan. Membuat Yura mengerutkan kening, heran.

"Ada apa?"

"Bolehkah aku membunuh malam ini?" Yura melotot dan memukul lengan Aldrich.

"Jaga ucapanmu! Ini di tempat umum!" Aldrich memasang raut muka memohon.

"Lihatlah perempuan gemuk itu, yang ada di sebelah toko buku. Aku hanya ingin membantunya menjadi kurus dengan cara memotong-motong tubuhnya. Bukankah itu perbuatan yang baik?" Yura berdecak. Tarik napas, buang napas. Sabar Yura sabar, laki-laki di hadapanmu ini tidak mengerti mana perbuatan yang baik dan mana yang tidak.

"Itu perbuatan buruk Aldrich, sangat buruk," ucap Yura sambil menarik tangan Aldrich dengan sekuat tenaga, berusaha mendekati area apartemen Yura yang tinggal beberapa meter lagi jaraknya. Aldrich mengeluh kesal.

"Korbanku!" gerutunya tidak terima.

***

Dengan laptop milik Yura diletakkan di atas meja, dan mereka duduk di lantai, akhirnya aktivitas menonton pun dimulai setelah mereka berdebat lagi tentang film yang akan ditonton. Aldrich yang ngotot ingin menonton film horror dan Yura yang ingin melanjutkan menonton drama Korea. Tetapi akhirnya pilihan film jatuh ke The Secret Life of Pets, yang jauh dari keinginan mereka berdua.

Selama kegiatan menonton tawa Yura sudah meledak beberapa kali, sedangkan Aldrich tidak terlalu fokus ke film yang mereka tonton tetapi ke wajah cantik Yura.

"Mengapa ciptaan tuhan bisa seindah ini?" batin Aldrich sambil memasukkan pop corn kedalam mulutnya.

Aldrich tertegun sebentar ketika tawa Yura meledak lagi, bisakah ia melihat itu setiap hari?

"Yura," panggil Aldrich dengan tangannya yang membelai pipi Yura.

"Apa?" balas perempuan itu tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar laptop.

"Lihat aku, sayang." Yura menekan tombol spasi dan menoleh ke arah Aldrich.

"Apa?"

"Ayo kita menikah." Yura melongo, untuk kesekian kalinya Aldrich mengucapkan hal itu. Dalam satu hari lagi.

"Mengapa kau selalu berkata seperti itu??"

"Salah?"

Yura mengembuskan napasnya.

"Aku tidak mencintaimu. Lagipula, kau pikir menikah itu hal yang mudah? Tidak."

Aldrich memiringkan kepalanya. "Aku akan membuatmu jatuh cinta padaku dengan cepat."


"Jangan terlalu percaya diri."

"Apa kau menolakku karena aku psikopat?" tanya Aldrich to the point.

"Aku tahu aku rusak, tetapi aku ingin merasakan kebahagiaan lain dan itu adalah kau." Aldrich memeluk Yura dan menempatkan wajahnya di leher perempuan itu, mengecupnya pelan dan kembali mendesah.

"Aku juga tidak ingin menjadi seperti ini."

Yura mengernyitkan dahi berpikir, apa yang harus ia lakukan?

"Jalani saja, kau membuatku bingung." Aldrich melepas pelukannya dan tersenyum tipis.

"Ya sudah, tapi ksu harus tahu bahwa aku mencintaimu. I'm serious with you."

Entah mengapa, hati kecil Yura berharap apa yang dikatakan Aldrich itu benar.

∆∆∆

Harapan kalian untuk Aldrich versi novel?

Harapan kalian untuk Aldrich versi novel?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


My Psychopath Boyfriend (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang