Epilog (2)

2.6K 82 7
                                    

Ini nih part spesial Clara-Sanders permintaan @Fontana_ifone. Happy reading :D

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sanders benar-benar kaget setengah mati setelah mendapat pesan singkat dari seseorang yang berkaitan dengan hatinya di masa lalu. Dengan gerakan cepat, ia bangkit dari sofa dikamarnya yang ditidurinya sejak pagi tadi dan melangkah keluar rumah. Berharap gadis ini tidak serius dengan omongannya ini.

Sedetik setelah ia membuka pintu rumahnya, ia tercengang. Gadis ini serius. Ia benar-benar kembali. Dan ia ada di sini, di depan rumahnya. Pelan tapi pasti, dihampirinya sosok gadis cantik yang dulu pernah mengisi seluruh isi relung hatinya.

“Clara ?” Lirihnya pada sosok yang memunggunginya, suaranya tercekat.

“Sanders !?” Tanpa diduga, Clara memeluknya erat. Sangat erat.

Gadis ini masih sama seperti dulu. Bahkan cara Clara memeluknya masih sama. Begitu erat dan posesif. Walaupun begitu, dulu ia sangat menyukai pelukan ini. Begitu menenanggakan sekaligus mendebarkan.

Namun, sepertinya rasa itu telah hilang. Ia sudah tak bisa merasakannya lagi. Ia tersenyum simpul. Racha sukses mengusir gadis ini dari seluruh sudut hatinya. Dan entah mengapa ia menyukainya.

“I miss you.” Ia meringis miris. Bahkan ia tak sanggup membalas rindu gadis ini. Entah ini pertanda baik atau buruk yang jelas ia merasa bahwa ia sama sekali tak merindukan Clara. Padahal gadis ini dulu pernah membuatnya tergila-gila sampai rela melakukan apa saja demi kebahagiaan gadis cantik yang tengah memeluknya ini.

“And I’m sorry, Sanders.” Tubuhnya menegang ketika ia sadar bahwa air mata Clara mulai merembes ke bajunya. “Gue minta maaf karena udah nyia-nyiain cinta lo gara-gara masalah sepele. Maafin ke-childish-an gue malah nyakitin lo. Gue minta maaf.”

“Gue udah maafin lo, Ra. Gue udah bisa lepasin lo sepenuhnya. Gue udah ikhlas.” Kini, giliran ia merasa bahwa tubuh yang memeluknya ini menegang kemudian melepas pelukannya.

“Kenapa ? Lo udah punya cewek ?”

Ia hanya mengangguk pasti. “Sekarang dia lagi di dalem.”

“Siapa namanya ?”

“Farascha. Adeknya si Riko.” Balasnya sambil tersenyum. Astaga, padahal ia hanya menyebut nama, tapi ia merasa jantungnya benar-benar peka. “Masuk dulu, gih.”

“Eng… Nggak usah deh. Gue kesini cuma pingin bilang maaf dan gue kangen sama lo.” Hening. Lagi-lagi ia meringis dalam hati. Lidahnya kaku untuk sekedar membalas rasa rindu gadis ini. “Gue pulang dulu.”

“Pulang ? Lo permanen balik kesini ?”

Clara hanya menggeleng pelan. “Gue kesini Cuma buat liburan aja. Gue cabut dulu ya.” Tambahnya sambil melambaikan tangannya pelan.

Sedangkan dirinya ? Hanya bisa tersenyum kaku. Kalau saja, Racha yang melam… Astaga, Racha !? Dengan cepat, ia berlari menuju ke kamarnya untuk mengetahui kondisi Racha.

Ia benar-benar menghembuskan nafas lega yang sedari tadi ia tahan. Ia benar-benar lega begitu mendapati Racha masih tertidur pulas di ranjang. Ditelusurinya wajah bidadari yang terlelap ini. Begitu lembut dan halus.  Pelan tapi pasti, dikecupnya kening Racha. Begitu lama, seolah-olah ia tak akan bertemu lagi dengan gadisnya. “I love you with all my heart, My Farascha.”

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*

Sanders bercedak kesal. Sudah beberapa hari ini Clara datang ke kantornya hanya untuk membuat rusuh. Memaksanya makan siang disaat ia sudah ada janji dengan Rachalah, Memaksa untuk menemaninya jalan-jalanlah, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang seharusnya ia lakukan dengan Racha.

LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang