4

1.8K 58 2
                                    

 And crazier when I know who you are.

 Hari ini adalah hari pertama hujan turun ketika musim hujan di Surabaya. Mendung. Angin memainkan kasar rambut sebahunya. Membuatnya harus mau menunggu hujan reda karena tidak mungkin juga dirinya bersepeda di tengah hujan lebat seperti ini.

 “Eh, ada Beibi gue nih. Gue duluan ya, Bro !”

 Mendengar sebutan yang dilontarkan penggemar somplaknya itu membuat dirinya menghela nafas kasar dan mengayunkan kaki ke kursi panjang di koridor utama. Sudah satu semester ini hari-harinya terus diusik oleh pemuda tampan yang bernama Mario. Bukannya apa-apa, tapi pemuda itu terus menggodanya dan mengikutinya kemanapun dirinya pergi.

 “Hai, Beib ! Belum pulang ?” Sapa pemuda tampan itu. “Beib, kok diem aja sih ?!” Tambahnya ketika Racha sama sekali tak menggubrisnya. “Farascha !”

 Racha tersenyum ketika akhirnya pemuda sinting bin somplak ini memanggil namanya dengan baik dan benar. Tak ada embel-embel ‘Beib’ seperti biasanya.

 “Kenapa ?!” Semburnya tiba-tiba. Membuat Mario mau tidak mau harus mengelus dadanya karena suaranya yang menggelegar seperti petir.

 “Ya… biasa aja bisa kali, Beib. Kan gue nyapanya baek-baek.” Terlihat pemuda itu terkekeh menanggapi cibiran tanpa suara yang baru saja ia lakukan. “Kok belum pulang ?”

 “Menurut mu ?”

 “Belum dijemput.”

 “Kalo itu udah dari tadi.”

 “Terus ? Yang jemput lo mana ? Jangan bohong deh, Beib.”

 “Bab-beb-bab-beb aja seh ! Tuh ! Jemputanku.”

 Ia terkekeh geli saat menatap Mario yang hanya melebarkan matanya memperlihatkan warna iris cokelat terang sambil ternganga. Begitu konyol !

 “Lo dijemput sepeda ?” Racha hanya mengangguk pasti sembari menatap hujan yang tak kunjung berhenti. “Cewek secantik lo naik sepeda ? Tapi no wonder juga deh, lo kan setengah cewek setengah cowok yang kebetulan berwajah cantik.”

 Sontak Racha melayangkan tinjuan kecilnya ke lengan pemuda yang tengah duduk disampingnya ini lantas tertawa bersama. “Cha…”

 “Hmm ?”

 “Jadi cewek gue ya ?”

 Dengan gerakan cepat Racha mengalihkan pandangannya untuk menatap mata pemuda tampan di sampingnya ini.

 “Bercandamu kali ini bener-bener nggak lucu tau !”

 “Siapa coba yang bercanda ! Gue serius ! Seratus-rius tambahan.” Kemudian terdengar helaan nafas yang begitu kasar dari Mario. “Gue itu beneran suka sama lo. Cinta ! Jadi, lo mau ya jadi cewek gue ?”

 Racha menatap wajah serius di hadapannya ini. Wajah tampan di hadapannya ini begitu tampan. Nyaris tanpa cela. Sekilas ia mendapati siluet wajah seseorang dalam wajah tampan Mario.

 Sudah sering kali dirinya mendapati Mario begitu mirip dengan Sanders dari sudut pandang tertentu. Karena itulah batinnya sering bertanya-tanya apakah Mario ini memliki hubungan dengan Sanders.

 “Cha !”

 “Eh ! Ya ? Kenapa, Mar ?”

 “Jadi ? Gimana ?”

 Damn you boy ! Bagaimana bisa dirinya menerima seorang pemuda tampan yang cukup sering menggoda cewek yang menurutnya menarik ?

 “Gue janji deh, kalo lo jadi cewek gue, gue bakalan insaf… saf… saf… Soalnya lo itu udah lebih dari cukup.”

LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang