Chapter 9 GETTING TO KNOW YOU

5 0 0
                                    

Sayaka tersenyum ketika mendengar suara dengkuran yang berada tak jauh darinya. Shinjiro telah tertidur nyenyak. Dadanya yang naik turun secara teratur membuktikan hal itu. Sayaka benar-benar lega ketika Shinjiro menerima bantuannya walaupun tidak secara langsung.

Dan sekarang, dia benar-benar bisa melihat dengan jelas. Wajah dan tubuh Shinjiro terlihat lebih kurus dari yang terakhir ia lihat, ada lingkaran hitam di bawah matanya. Dagu dan kedua belah pipinya mulai menggelap karena ada rambut-rambut pendek yang tumbuh di sana. Jelas sekali bahwa pria yang di hadapannya ini sangat kelelahan dan tak terurus.

"Mengapa kau begitu memaksakan diri, Shinjiro?" gumam Sayaka.

Mei melepaskan botol susu yang dipegang oleh Sayaka. "Ah, kau sudah selesai rupanya, anak pintar." Sayaka meletakkan Mei di atas futon kemudian berjalan menuju ke kamar mandi. Setelah dibukanya pintu, Sayaka mendengus keras karena melihat obat-obatan yang masih berserakan di lantai.

"Ya ampun, aku lupa untuk membereskannya tadi." Sayaka memutuskan akan melakukan hal itu nanti dan mulai menyiapkan air hangat untuk Mei. Setelah selesai mandi, dia membiarkan Mei bermain di atas tempat tidurnya. Sayaka berjongkok untuk mengambil obat-obatan yang bertaburan ke segala arah.

"Aku tidak tahu kalau Shinjiro mempunyai obat sebanyak ini." Sayaka juga menemukan pil yang dicari oleh Shinjiro tadi. "Ah, ternyata kau berada di sini." Dia terus membereskan barang-barang sampai dia menemukan sesuatu yang membuatnya menghentikan kegiatannya tersebut.

Sayaka mengangkat apa yang ditemukannya lalu membolak-balik permukaannya. Bentuknya seperti strip berwarna abu-abu berisi pil-pil berwarna putih, tapi bukan itu yang membuat Sayaka terkejut. Tulisan nama obat yang tertera di strip itulah yang membuatnya mematung. Di ujung kanan atas strip tertulis: ANTI DEPRESAN. PAKAILAH SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER.

"Mengapa Shinjiro meminum anti-depresan?" Sayaka pernah mendengar mengenai obat tersebut dari ibunya yang bekerja sebagai perawat. Biasanya dokter akan memberikan obat ini apabila pasien menderita depresi berat. Apakah Shinjiro menderita depresi berat? Apa yang membuatnya depresi sehingga harus meminum anti depresan?

Sayaka melihat ke dalam tempat sampah, dia sangat kaget ketika menemukan banyak sekali strip kosong yang sama seperti di tangan Sayaka.

Lamunan Sayaka teralihkan dengan suara erangan Shinjiro. Sayaka bergegas untuk menaruh semuanya di kotak P3K kemudian menutup pintu kecil kotak itu. Dia lalu mengecek keadaan Shinjiro. Kelihatannya Shinjiro sedang mengigau karena bibirnya menggumamkan hal yang tidak dapat Sayaka dengar dengan jelas. Kening Shinjiro berkerut, tampaknya dia sedang mengalami mimpi yang sangat buruk.

"Jangan... pergi.. Jangan pergi, Mei.. Keiko...Ja-ngan!!" ucapnya dengan berbisik. Sayaka merasa kasihan melihatnya seperti ini. Ketika ia ingin mengganti kompres Shinjiro, tak sengaja dia menyentuh keningnya.

"Badannya panas sekali. Aku harus menghubungi dokter." Sayaka bangkit kemudian menelpon nomor darurat untuk memanggil dokter. Tak berapa lama, terdengar suara bel pintu berbunyi. Seorang dokter bernama Kaizen, dilihat dari tanda pengenal yang dipakainya masuk dan menanyakan pasien.

Sayaka menunjuk pada Shinjiro yang sedang terbaring. Dokter Kaizen segera mengeluarkan stetoskopnya lalu menempelkannya ke dada Shinjiro sambil berusaha untuk memfokuskan pendengaran. Sayaka menebak Dokter Kai kira-kira berumur 50 tahun, dilihat dari rambutnya yang sudah mulai memutih dan kerutan-kerutan di wajahnya.

"Dia hanya mengalami demam biasa. Hal ini disebabkan karena kurang tidur, terlalu memaksakan diri untuk melakukan pekerjaan berat dan akhirnya daya tahan tubuh yang menurun. Aku akan memberikan obat-obat ini padanya. Mohon diminum secara teratur..."

Somewhere in NovemberTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon