Mine - 21

2.6K 162 15
                                    

Ps. Seperti biasanya ya. Vote dan comment setelah membaca. Thanks.

«●○●»

     Malam sebelum acara pertunangan Cakka dan Shilla. Gladys sempat meracau kembali, ia meminum alkohol yang membuat dirinya setengah sadar, yang membuat dirinya mengoceh di telepon lagi. Tapi kali ini, ia menghubungi orang yang berbeda, Ify.

'Ini semua gara-gara lo.'

'Gue benci sama lo, Fy.'

'Kalau aja lo nggak datang saat itu, mungkin hubungan Shilla dan Rio akan baik-baik aja. Tunangan kaya gini nggak akan ada.'

'Dulu, waktu gue suka sama Rio, lo ngambil dia dari gue. Sekarang? Gue suka sama Cakka, tapi lo juga bikin dia jauh dari gue. Ini semua gara-gara lo.'

'Kalau kejadiannya gini, gue harus apa lagi, Fy? Kenapa lo jahat banget sama gue?'

Kepala Ify tiba-tiba pening setelah mematikan sambungan telepon itu. Shilla? Rio? Jadi wanita yang Rio mulai bicarakan jujur dengannya itu adalah Shilla?

Ify sendiri meneteskan airmatanya saat ingat bagaimana ia menunjukkan hubungannya dengan Rio di depan Shilla, saat masih sekolah dulu. Tangan Ify bergetar, ia benar-benar merasa senua ini adalah salahnya.

❤❤❤

Sore hari, Ify mencoba menemui Gladys dan ia mendapati gadis itu tengah membereskan barang-barangnya.

"Lo mau pindah?" Tanya Ify.

Gladys mengangguk pelan, "Gue minta maaf soal semalam." Ternyata Gladys ingat racauannya semalam.

Ify mengangguk, "Justru gue yang minta maaf. Gue emang udah merusak semuanya tanpa gue sadari. Harusnya gue juga sadar, setelah bertahun-tahun gue ninggalin Rio, dia nggak mungkin terus jadi milik gue. Dia pasti udah temuin orang lain. Gue emang harusnya sadar kan?"

"Rio sering cerita sama gue, tentang cewek yang gantiin posisi gue selama ini. Tentang alasan kenapa hubungan gue sama Rio sepakat untuk selesai. Bahkan waktu dia tahu cewek itu mau tunangan, dia sempet kacau, sama kayak lo. Tapi sumpah, gue baru tahu kalau cewek itu ternyata.. Shilla."

Gladys terdiam sambil membereskan barang-barangnya kembali.

"Gue mau bantu Rio. Begitupun dengan lo. Gue akan kembaliin semuanya."

Gladys menghela nafas, "Lo nggak akan bisa. Acaranya dimulai nanti malam. Dan malam itu juga gue mau pergi."

"Kemana?"

"Paris. Keluarga gue ada disana. Dan mungkin akan lebih baik kalau gue tinggal di dekat mereka. Iya kan? Selama ini gue bertahan disini karena Cakka, tapi untuk apa gue bertahan lagi? Karena yang gue pertahanin itu hal yang semu."

"Cakka juga cinta sama lo."

"Cinta?" Gladys tertawa miris. Lalu ia menggeleng.

"Gue mau lanjutin sekolah fashion gue disana. Disana ada sekolah fashion terbaik di dunia. Ini kesempatan besar gue kan? Gue bakal sekolah disana sampai selesai, mungkin juga bakal nemuin jodoh disana dan menikah disana. Semuanya simpel. Gak seribet disini."

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang