Mine - 5

2.9K 170 2
                                    

Sepulang sekolah, Shilla langsung mampir kerumah Rio yang ternyata sedang tidak ada siapa-siapa disana selain pemuda itu.

Sedari tadi Shilla menatap Rio yang berada disampingnya itu dengan lekat. Pemuda itu tampan sekali jika sedang memasang ekspresi tenang seperti itu. Lalu kali ini Shilla menopang dagunya dengan tangan, sambil menatap buku yang sedang ditatap Rio itu.

"Rio."

"Hm.."

"Hari kamis aku ulangan Fisika. Kamu bisa ajarin aku?"

Rio memindahkan pandangannya dari buku lalu menatap gadis yang ada disampingnya, "Kamu mau ngasih aku apa kalau aku mau?"

Shilla mengulum bibirnya, "Aku beliin permen." Jawabnya asal.

"Susah ah. Percuma. Kamu gak bakal bisa."

"Bisa kook. Kalau nilaiku bisa diatas delapan, kamu harus beliin aku hadiah ya?"

Rio menggeleng, "Harusnya kamu yang beliin hadiah."

"Oke. Nanti aku beliin. Tapi, hadiah jam tangan aku aja belum kamu pake-pake."

Seketika Rio langsung merutuki dirinya, ia lupa kalau hadiah itu masih ada di dasbor mobilnya. Ia benar-benar lupa. "Astagaa, masih ada di dasbor. Untung kamu ingetin."

"Kan.. kamu mah lupa mulu. Giliran futsal, basket, renang, osis sama main ps ga pernah lupa." Cibir Shilla.

"Sorry.."

Shilla mendengus sambil melipat tangannya diatas meja dan menyandarkan kepalanya disana, "Selalu kata maaf yang keluar tiap kita bicara. Giliran pasangan lain diluar sana selalu bilang makasih sama pasangannya. Apa ada yang salah sama kita?"

Rio mengulum bibirnya sambil mengangkat bahu, "Mungkin karna kamu gak dapet cowok yang baik dan cewek diluar sana dapet cowok yang baik."

"Emangnya kamu bukan cowok baik?"

Rio mengangkat bahunya lagi, "Sepertinya. Soalnya aku selalu bilang maaf karna aku selalu bikin kesalahan. Aku gak pernah bisa bikin kamu selalu bilang makasih sama aku."

"Kenapa omongan kamu bikin aku mau nangis ya?" Shilla menutup wajahnya setelah mengucapkan itu. Karena matanya sudah berkaca-kaca sejak tadi.

Rio tersenyum tipis sambil mengelus puncak kepala gadis yang wajahnya tidak terlihat itu, "Maaf kalau aku selalu sibuk. Maaf juga kalau aku sering marah dan kasar sama kamu."

Shilla mendongak sambil membuka wajahnya kembali, "Just stay with me. Aku gak akan kenapa-napa selama kamu janji gak ninggalin aku." Gadis itu langsung menyandarkan kepalanya di pundak Rio. Sedangkan Rio tak menjawab apapun dan membiarkan gadis itu menumpukan kepala dipundaknya.

❤❤❤

"Selamat pagi!"

Rio tersenyum dari dalam mobil, "Pagi." Jawabnya singkat dan menyuruh gadis yang mengucapkan selamat pagi padanya itu agar segera masuk ke dalam.

"Kamu yakin udah bisa masuk sekolah?" Tanya gadis itu saat mobil Rio sudah mulai berjalan.

Rio mengangguk, "Lagian cuma lecet kecil. Kemaren sih juga bisa masuk sebenernya, tapi aku pengen istirahat aja."

"Ohh oke. Pulang sekolah nanti kamu bisa anter aku ke toko buku? Aku lagi butuh banget buku lain buat makalah PKn."

"Aku gak bisa, hari ini ada rapat Osis. Abis selesai rapat juga ada futsal bareng anak kelas."

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang