CH3 END

1.5K 243 31
                                    



Desiran angin yang cukup kencang menghasilkan udara dingin yang membekukan tulang membuat siapa saja lebih memilih berada dibalik selimut dengan segelas cokelat hangat daripada berada diluar ruangan , namun berbeda dengan namja bersurai blonde yang kini tengah duduk dengan menekuk lutut disebuah ruangan bertuliskan Practice room , sejak tadi yang dilakukannya hanya duduk diam dengan kepala bersandar dikedua lututnya yang tertekuk , ya dengan sedikit isakan.

Sudah lebih dari Lima jam sejak pertama kali dirinya menginjakkan kaki diruangan yang didominasi oleh warna putih ini , namun posisinya tak sedikitpun berubah  . Hanya kepalanya saja yang sesekali berpindah posisi terkadang menghadap ke kanan ataupun kekiri .

Pintu ruang latihan terbuka , seorang namja jangkung dengan raut cemas yang kentara diwajah tampannya menghampiri namja yang masih setia menenggelamkan kepalanya dikedua lututnya , dielusnya punggung hyungnya yang masih bergetar karena menangis sejak tadi . Mengcoba memberikan semangat walaupun ia tahu itu tak sedikitpun membantu .

" Jimin hyung , sudahlah Tae hyung mungkin sedang emosi , kau tahu sendiri bukan jika dia baru saja melewati hari yang berat " Jimin mengangkat wajahnya , menatap namja tampan yang merupakan magnae digrupnya itu dengan mata sembabnya .

" Jangan menangis lagi ! " Tangan Jungkook terangkat , menghapus jejak air mata dipipi Jimin kemudian menangkup wajahnya menggunakan kedua tangannya

" aku tidak tahu apa masalah kalian , tapi aku berharap hubungan kalian masih seperti dulu meskipun status kalian sudah berbeda "
Jimin mengangguk lemah , Jungkook tersenyum tipis lalu mengacak surai blonde Jimin dan membantunya berdiri .
" sebaiknya kita segera pulang , hyung sudah cukup lama berada disini "

**

Taehyung menekan knop pintu , suasana dorm terlihat lenggang , tentu saja , ini hampir tengah malam mereka mungkin sudah masuk kealam mimpi .
Perlahan kakinya digerakkan menuju kamar , suasana tak jauh beda dengan ruang tamu , Taehyung menatap sendu kearah Seokjin yang sudah terlelap diatas ranjang paling pojok , ranjang yang yang biasa ditempatinya bersama Jimin dulu .

" Tae kau sudah pulang ?" Suara serak khas orang baru tidur menyapanya .
Taehyung tersenyum tipis sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukan Hoseok .

" kemana saja hem ?"

" jalan jalan " jawab Taehyung singkat , kemudian menuju ranjangnya , merebahkan tubuhnya dan menarik selimut menutupi setengah tubuhnya , kemudian memejamkan mata . Mencoba menjelajah kearah mimpi , berharap segala rasa yang berkecamuk didadanya perlahan menghilang saat ia bangun esok hari .

Taehyung hampir saja memasuki alam mimpi jika saja guncangan di lengannya membuyarkan segalanya , membuat namja tampan tersebut harus rela kembali membuka matanya . Namja dengan boxsmile tersebut mendengus sebal , jika saja itu bukan Seokjin mungkin saat ini si pengganggu tidurnya sudah kena omelan karena mengganggu waktu istirahatnya .

" temani aku , aku tidak kuat lagi " pintanya dengan wajah memelas. Sebelah alisnya terangkat , sejak kapan Seokjin menjadi penakut . Seokjin mengedipkan kedua matanya lucu , Taehyung mana tega menolak permintaan hyung tertua yang saat ini tengah melancarkan aegyo didepannya.
Setengah iklas Taehyung bangkit dari tidurnya mengikuti langkah Seokjin keluar dari kamar menuju ruang tamu yang entah sejak kapan lampu sudah dimatikan seingatnya ketika dirinya pulang lampu ruang tamu masih menyala .

" kau tunggu disini ya " Taehyung menganggukkan kepalanya , mengiyakan ucapan hyung tertua , dan menyenderkan tubuhnya di lorong toilet , sementara Seokjin sudah ngacir kedalam salah satu bilik toilet .

Suara benda bergesekan dari arah dapur membuat namja bersurai dark brown tersebut menolehkan kepala. Taehyung bukan penakut tapi entah kenapa suara ditengah malam seperti ini sanggup membuatnya merinding , terlebih keadaan dapur serta ruang tamu gelap gulita , hanya ada sinar remang remang dari arah kamar mandi .
Taehyung bukan takut pada hantu ataupun mahluk halus lainnya , yang ditakutinya hanya pencuri ataupun sasaeng fans yang tiba tiba ada di dorm mereka. Dengan sedikit keberanian Taehyung berjalan mengendap endap mendekat kearah dapur , diambilnya payung dekat meja tv sebagai pelindung diri jika saja dugaannya benar .
Suara suara dari dari dalam dapur semakin jelas ketika dirinya sudah tiba di depan pintu dapur .
Tangannya meraba dinding , segera ditekannya begitu jemarinya menemukan tombol sakelar . Lampu seketika menyala dan Taehyung sudah bersiap membuka payung sebagai tameng .
Mata sipitnya melebar dengan mulut menganga dan jangan lupakan blank face miliknya , dihadapannya saat ini bukan seseorang yang menggunakan pakean serba hitam ataupun beani yang menutupi seluruh wajahnya seperti yang dilihat difilm film yang sering ditontonnya bersama Jimin. Bukan sama sekali , dihadapannya berdiri lima namja dengan ekspresi yang sama terkejutnya dengan Taehyung dan salah satu diantara mereka membawa kue tart berhiaskan stroberry dengan lilin yang belum menyala .

Pieces of heart || VMINWhere stories live. Discover now