Ch2

1.5K 247 28
                                    

Pagi ini Semuanya berjalan dengan baik, tak ada kendala ataupun jadwal yang membuat mereka tidak bisa merasakan betapa nyamannya kasur  

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Pagi ini Semuanya berjalan dengan baik, tak ada kendala ataupun jadwal yang membuat mereka tidak bisa merasakan betapa nyamannya kasur   . Namun, ada sesuatu yang mengganjal dipagi yang cerah ini. Suasana dorm yang biasanya ramai terutama dihari libur seperti ini , sejak beberapa hari lalu , Tak ada canda tawa ataupun teriakan yang ada hanya suasana suram dan tegang. Hoseok yang biasanya selalu bisa mencairkan suasana tak berani membuka suara didalam kamar , bahkan ketika dirinya menghembuskan nafas saja dua orang disisi ranjang kanan dan kirinya akan menoleh kearahnya dan berakhir dengan Hoseok yang menutupi wajahnya dengan selimut karena tatapan salah satu dari keduanya serasa akan membunuhnya .

Bunyi ketukan pintu mengalihkan atensi pemilik kamar , disusul dengan suara dari seseorang menyuruh ketiganya keluar karena sarapan telah siap .
Hoseok bersemangat keluar karena tak ingin berlama lama mendekam didalam kamar yang seramnya melibihi kuburan  , sementara dua orang lagi terlihat enggan beranjak dari kasurnya .
Jimin melirik Kearah namja yang tengah membaca komik diatas ranjang dengan telinga tersumpal earphone .
Jimin menyingkirkan selimutnya , berdiri menghadap ke ranjang yang ditempati Taehyung. Ditatapnya namja yang kini berstatus sebagai mantan kekasihnya yang masih sibuk membaca lembaran kertas bergambar ditangannya .
Kedua kakinya digerakkan mendekat kearah ranjang Taehyung , tangannya terangkat hendak menepuk bahu yang lebih muda untuk sekedar mengingatkannya untuk mengisi perut seperti yang biasa ia lakukan sejak mereka masih menjadi trainee  , namun semua itu hanya angan pasalnya Jimin kembali menurunkan tangannya dan melanjutkan langkahnya menuju pintu yang kebetulan berada didekat ranjang sang mantan.
Ditatapnya namja bersurai dark brown tersebut sekali lagi sebelum menutup pintu kamar dengan hati hati .

Taehyung melepas earphone yang melekat dikedua telinganya  , menaruh komik yang dipegangnya sejak tadi  diatas meja .
Matanya mengarah ke ranjang yang paling ujung , tempat yang biasa ditidurinya karena ranjang beralaskan sprai biru laut tersebut merupakan ranjang ternyaman menurutnya , karena ranjang tersebut milik seseorang yang lebih nyaman dipeluk melebihi nyamannya  bantal guling dan hangatnya mengalahkan selimut tebal  .

Digelengkan kepalanya pelan setiap kali fikiran itu merasuki otaknya  , bukankah ini memang keinginannya untuk menjauh ?  tidak pernah menyapa sekalipun berada di meja makan ataupun ruang santai , tidak ada skinship di stage . Jahat memang, tapi hanya ini yang bisa dilakukannya ,
setidaknya untuk beberapa hari ini Taehyung telah berhasil menghindari segala sesuatu yang  berhubungan dengan sang mantan  .

Taehyung berjalan mendekat kearah pintu ketika suara ketukan pintu kembali terdengar , kali ini bukan lagi Kim Namjoon melainkan kekasih dari leader tersebut .
Senyuman semanis gula langsung menyapanya begitu ia membuka pintu .

" lain kali aku tidak akan melakukan ini lagi " ucapnya , Taehyung hanya tersenyum menanggapi ucapan namja  berkulit pucat itu dan mengikuti langkah yang lebih tua menuju dapur dimana member lain telah menunggu untuk sarapan  bersama .

Dipintu dapur mereka berdua berpapasan dengan Jimin yang hendak keluar , mata mereka sempat bertemu beberapa detik  hingga salah satu dari mereka memutuskan kontak mata ,

Pieces of heart || VMINWo Geschichten leben. Entdecke jetzt