Part 21

610 55 0
                                    

Siang itu Naomi tampak berjalan mondar-mandir dilobi kantor milik Ayahnya. Dengan tampilan berantakan apalagi dengan wajah babak belur benar-benar membuat Naomi menjadi pusat perhatian karyawan Ayahnya. Tapi dia mengabaikannya.

Kemarin dia dan Sinka berbelanja dan mendapat gangguan dari para preman yang ingin memeras mereka. Dengan gagah berani, Naomi memukul mereka dan berusaha melindungi Sinka. Jadilah terjadi perkelahian antara wanita muda dengan prman berjumlah 3 orang.

Perkelahian itu membuat polisi harus turun tangan dan mengintrogasi mereka semua. Naomi bertahan dengan pengakuannya kalau dia diserang lebih dulu. Tapi para preman berkelit hingga terjadilah keributan dikantor polisi.

Karena melihat pertengkaran itu, Naomi hampir saja masuk penjara kalau tidak ada seseorang yang menjaminnya dan bersedia menjadi saksi. Walaupun Naomi bebas dan para preman berhasil dipenjara, tetap saja Naomi bertanya-tanya. Siapa yang menolongnya saat itu?

Naomi mengejarnya dan mengintrogasi orang yang menolongnya. Semula dia tak ingin memberitahu. Tapi setelah didesak, akhirnya dia mengaku kalau dirinya adalah suruhan Ayahnya untuk mengawasi mereka dari kejauhan. Pintu terbuka dan Naomi melihat sekretaris Ayahnya keluar.

"Naomi, dia ingin kau masuk." Kata sekretaris Ayahnya.

"Iya. Aku kesana Cigull." Ujar Naomi menuju ruangan Ayahnya.

"Kamu gak apa-apa?" Tanya Cindy nama asli Cigull.

"Iya aku baik-baik aja."

"Penampilanmu berantakan Naomi."

"Ya terima kasih Cindy."

"Sekarang masuklah. Dan jangan buat Ayahmu kaget."

Cindy mengetuk lalu membuka pintunya. Naomi berjalan dengan santai sambil melihat Ayahnya yang sibuk dengan komputernya. Ayahnya menyadari kedatangannya lalu menyuruhnya duduk. Naomi langsung duduk dan menatap Ayahnya.

"Aku Cuma ingin tahu satu hal." Buka Naomi.

"Apa yang mau kamu tahu?" Tanya Papa.

"Kenapa Papa sampai mengirim orang untuk mengawasiku dan Sinka?" Tanya Naomi serius.

"Itu karena Papa sangat sayang sama kamu. Dan ingin kalian tinggal dengan Papa. Bukan dengan Mama kamu."

"Kalian sengaja menyembunyikan rencana perceraian kalian pada Sinka. Kalau dia tahu mungkin dia sudah terluka hatinya."

"Itu lah yang terbaik."

"Untuk aku sama Sinka? Atau untuk kalian berdua?"

"Kalau kau sudah dewasa kau akan mengerti."

"Papa sama Mama gak pernah mengerti keinginan kami."

"Naomi."

"Seharusnya Papa membiarkan aku tetap dipenjara. Bukan mengirim orang untuk menjadi saksi."

"Gak ada orang tua yang mau anaknya dipenjara karena dia gak bersalah."

"Terserah Papa. Tapi aku gak akan membiarkan kalian melukai Sinka untuk yang kedua kalinya."

"Uang sudah ditransfer ke rekening kalian berdua. Kalian bisa memakainya."

"Pa, kita gak membutuhkan uang. Yang kita butuhkan hanya kasih sayang dari kalian berdua."

Setelah mengatakan itu, Naomi membuka pintunya dan menutupnya. Cindy tampak menatapnya dengan prihatin. Tapi Naomi berjalan keluar dan pergi meninggalkan kantor Ayahnya. Perceraian. Ya orang tua Naomi dan Sinka sedang diambang perceraian.

Entah apa yang membuat mereka ingin bercerai. Tapi yang pasti Naomi hanya ingin orang tuanya bisa kembali seperti dulu. Bukan seperti sekarang yang tak pernah peduli dengan mereka. Naomi menjalankan mobilnya dengan kecepetan sedang.

I'm Still Here (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang