Part 6

805 61 1
                                    

Keesokan harinya pagi datang dengan cuaca cerah. Melody tampak duduk disofa dengan buku ditangannya. Melody tampak memakai kacamata baca yang selalu dipakainya saat membaca. Sementara Frieska yang baru selesai mandi keluar dari kamarnya.

Dia pun duduk disebelah Kakaknya yang serius membaca buku. Frieska mengambil remote TV dan menyalakannya. Melody tampak tak terganggu dan tetap membaca bukunya. Setelah merasa cukup membaca buku, Melody menutup bukunya dan menatap Adiknya yang menonton TV.

"Semuanya masih rapi kan?" Tanya Melody.

"Udah Mbak. Kamar buat Papa, Mama sama Mbak Cicit udah rapi." Sahut Frieska.

"Bagus deh." Gumam Melody.

"Ya udah aku masak ya Mbak."

"Gak usah Dek."

"Loh kok gak usah?"

"Mbak udah masak tadi pagi. Jadi gak usah masak lagi."

"Yah telat bangun deh."

"Bukan telat. Mbak sengaja masak duluan. Kan selama ini kamu terus yang masak. Jadi sekarang gentian Mbak yang masak."

Frieska tersenyum. Tak lama ketukan pintu terdengar. Frieska bangkit dari sofa dan berjalan ke arah pintu. Dibukanya perlahan dan dia langsung melihat orang tua dan Kakak tertuanya sudah datang. Frieska langsung memeluk orang tuanya erat.

"Papa, Mama. Kangen." Ujar Frieska manja.

"Dasar manja." Komentar Papanya.

"Sama aku gak kangen?" Kata seseorang dibelakang mereka.

"Mbak Cicit."

"Manja. Malu sama badan."

"Ih Mbak mah ngejek terus. Ayo masuk. Mbak Imel udah nunggu."

Mereka pun masuk dan Frieska menutup pintu. Melody berpindah ke kursi roda dan bersiap menyambut Kakak dan orang tuanya. Saat melihat mereka sudah datang, Melody langsung menjalankan kursi rodanya dan tersenyum senang.

Orang tua Melody mencium pipi Melody bergantian. Citra menghampiri Adiknya sambil tersenyum. Melody membalasnya dan menarik lengan baju Kakaknya ke dapur. Sementara Frieska masih bermanja dengan orang tuanya.

"Kalian pasti laper. Imel udah masak buat kalian." Ujar Melody.

"Banyak banget Mel. Serius kamu yang masak?" Kata Citra heran.

"Iya dong Mbak. Ayo makan bareng."

Akhirnya mereka makan bersama. Citra duduk berhadapan dengan Melody dan Frieska. Mamanya duduk disebelah Citra sementara Papanya disisi lain. Mereka pun makan dengan lahap. Melody mengambil lauk lalu makan dengan lahap.

Setelah mereka semua selesai makan, giliran Citra dan Frieska yang membereskan meja makan. Melody dibawa Papanya ke ruang keluarga. Mamanya ikut serta. Melody mengelus tangan Papanya lembut. Laki-laki paling hebat menurutnya. Dan Mamanya. Baginya dialah wanita kuat yang mampu melakukan semuanya.

"Bagaimana mengajar? Menyenangkan?" Tanya Papanya.

"Seneng Pa. Muridnya gak bandel kok." Sahut Melody.

"Kamu baik-baik aja sama Frieska disini?" Giliran Mamanya bertanya.

"Baik Ma. Tenang aja."

"Kamu gak diganggu lagi kan?"

"Gak kok. Semuanya baik."

"Kaki kamu udah dilap? Biar Mama yang lap ya."

"Cicit aja Ma. Papa sama Mama istirahat aja." Citra muncul dari dapur.

I'm Still Here (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang