Jungkook tau, dia harus menang.

Bukan cuma harga dirinya, tapi juga... Joy. Sungguh, dia gak mau Joy terlibat masalah dia dan Jaehyun saat ini. Tapi pemuda itu dulu yang memulainya.

Dan ego Jungkook gak mau kalah.

Tiba-tiba sekelebat bayangan Joy muncul dipikirannya. Tatapan itu.

Bagaimana kalau Joy tau? Bertaruh demi dia? Pasti Joy akan kecewa, marah.

Tatapan sendu manik mata Joy yang begitu mengacaukan perasaan Jungkook.

Ia gak mau lihat itu.

"Sial!" Jungkook menggenggam erat stang motornya dengan kuat.

"Jungkook awas!"

Sebuah kilauan cahaya menyilaukan didepannya, membuat Jungkook harus membuang kasar stang motornya kekiri.

Ckitt!

Brak!

RedVelvet[Rookie]4th mini album - Last Love(Wendy Solo)

Joy melangkahkan kakinya tergesa-gesa dilorong putih. Ia belok ke kanan dan melihat Jimin yang sedang memenjamkan mata, nampak lelah dan frustasi.

Jimin membuka matanya begitu mendengar langkah tergesa Joy.

"Thanks Joy, gak nyangka lo mau dateng."

Joy hanya tersenyum. "Gimana keadaannya?"

"Cukup parah, dokter bilang gatau sampe kapan Jungkook bisa bangun."

Joy menampakan wajah cemasnya, dan Jimin mulai sedikit mengerti bagaimana perasaan perempuan didepannya ini. "Masuk aja Joy, dibolehin masuk kok. Tapi bergilir, jadi gabisa banyak orang."

Joy mengangguk, melangkah kakinya ke pintu yang ada didepannya, lalu menutupnya kembali dan duduk dikursi yang tersedia di ruang VIP tersebut.

Tubuh Jungkook penuh perban sekarang.

Disetengah kepalanya, dilengan kiri, dan dikaki kirinya kini dibalut perban.

"Bego dasar." Gak tau mengapa Joy menitikan air matanya dan ia gak peduli dengan itu.

"Kenapa bisa sampe gini coba."

Kalau boleh, ingin sekali Joy memukul Jungkook bertubi-tubi.
Tapi gak ada untungnya kalau Jungkook belum sadar, dia harus lihat betapa marahnya Joy, betapa kesalnya Joy saat ia sadar nanti.

•••

"Dia adu balap sama Jaehyun."

"Eh?"

"Taruhan buat lo."

"Maksudnya?"

"Jaehyun tau kalo Jungkook sebenernya pengen nonjok dia, tapi dia malah ngajakin duel balap diatas nama lu. Mungkin ada maksud lain."

"Gue gak ngerti."

"Dengerin gue ya Joy, baru kali ini gue ngeliat Jungkook sampe segitunya ke cewek. Jadi ya gue berharap banyak sama lu."

Joy terus mengingat obrolannya dengan Jimin kemarin dirumah sakit, kini ia menghampiri Jaehyun yang menunggunya dibelakang gedung sekolah.

Plak.

Jaehyun memegang pipinya, gak kaget dengan tamparan yang akan dilayangkan Joy seolah tau itu akan terjadi.

"Gue kecewa sama lo."

Jaehyun menatap iris mata Joy yang berair.

"Maaf Joy."

"Kata maaf lo gabisa bikin Jungkook sadar."

Joy meninggalkan Jaehyun yang masih berdiam ditempatnya.

Sudah dua minggu, dan Jungkook masih belum terbangun dari mimpinya.

Sudah dua minggu ini juga Joy rutin menjenguk Jungkook.

Dokter bilang kondisinya mulai membaik, namun alat-alat bantu masih terpasang ditubuhnya. Jungkook masih belum sadar.

Teman sekelas, dan geng motornya sudah bergilir menjenguknya.

Tapi Jungkook masih belum tersadar.

Joy menghembuskan napasnya panjang.

Dulu juga Ayahnya pernah gak sadarkan diri, dan Ibu Joy yang setia disamping Ayahnya pernah mengatakan sesuatu.

Saat itu...

Tunggu dulu, Joy masih begitu ingat kata-kata ibunya.

"Joy, kalo ada pangeran yang sakit. percaya gak, ciuman seorang putri bisa bikin pangeran terbangun?"

Mungkinkah?

Joy menatap bibir pucat Jungkook.

Beranikah dia?

•••

Joy mengerjapkan matanya begitu sebuah tangan kekar memainkan jari-jari tangan mungilnya.

Gak terasa ia tertidur dengan posisi terduduk dan kepalanya yang ditaruh disisi ranjang.

'Ini siapa si pegang-pegang begini.'

"Jungkook!"

Joy menutup mulutnya shock, Jungkook sudah membuka matanya.

Jadi ampuh ya?


Jadi chapter ini dibikin sekitar awal 2017
Pokoknya, lagi excited bgt grgr berita Joy bakal main drama untuk pertama kalinya.

Sorimi~
Anjir kangen bat rambut jamurnya

「 Girl Meets Evil 」↝revisi↜Where stories live. Discover now