Part 3 - Lihat Kucingku

8.1K 965 172
                                    

“Mau yang mana nih yang dibuka dulu?” tanya Andre sambil memangku Kirana.

Mereka bertiga kini duduk di lantai di sudut kamar yang penuh dengan bingkisan.

Kirana turun dari pangkuan ayahnya dan mengambil sebuah bingkisan dengan kertas kado berwarna biru.

“Ta. Ta,” pinta Kirana.

“Dibuka? Iya, sini ayah buka kadonya.”

Andre merobek kertas pembungkus kado dan mengeluarkan isinya.

“Wah, piano mini, Kak,” seru Kendra.

Kirana mendapatkan sebuah piano mini yang terbuat dari kayu. Piano ini dapat dioperasikan secara manual tanpa membutuhkan daya baterai.

“Sini ibu mainin lagu buat kakak.”

Jemari Kendra menekan tuts piano dengan lincah. Meskipun tidak jago bermain piano, tetapi ia bisa memainkan beberapa lagu anak-anak yang dikuasainya sejak masih usia sekolah. Kali ini Kendra memainkan lagu Lihat Kebunku.

“Ayo nyanyi, Kak,” seru Andre. “Lihat kebunku penuh dengan bunga. Ada yang putih dan ada yang merah.”

Sementara ibunya bermain piano mini dan ayahnya bernyanyi, Kirana sibuk menari-nari. Ia bergerak lincah ke kanan dan ke kiri dan tak lupa memutar badannya mengikuti alunan nada. Ia juga menggeleng-gelengkan kepala.

“Ini anak gedenya jadi dancer kali, ya,” celetuk Andre.

“Hahaha…” Kirana tertawa mendengar celetukan ayahnya.

“Atau jadi komedian,” timpal Kendra. “Heran deh, semua diketawain. Diajak ngomong apa aja dia ketawa.”

“Ya sama lha kaya ibunya.” Andre tertawa menggoda Kendra.

“Sama apanya?”

“Kamu 'kan juga gitu, dikit-dikit ketawa. Aku ngomel aja kamu ketawa. Aku sampai keki sendiri.”

“Hehehe… Iya sih,” ujar Kendra. Untuk urusan tertawa, Kirana memang mirip sekali dengan dirinya.

“Nyinyi tatatu, nyinyi,” tegur Kirana.

“Oh iya, lupa. Ayah malah ngobrol sama ibu,” sahut Andre. “Sampai di mana tadi lagunya, Kak?”

“Ganti lagu aja,” ujar Kendra.

Tak lama Kendra memainkan lagu Delman Istimewa.

“Ayo, ayah bagian nyanyi.”

“Nyinyi tatatu, nyinyi,” Kirana meminta sambil menepuk-nepuk lengan kokoh ayahnya.

Maka Andre pun mulai menyanyikan lagu Delman Istimewa sesuai dengan keinginan putri kesayangannya. Sungguh tak disangka, lelaki macho seperti Andre yang di luar rumah banyak mendapatkan decak kagum dari kaum hawa, begitu sampai di rumah ternyata sibuk mengasuh Kirana dan bahkan menyanyikan lagu anak-anak berjudul Delman Istimewa.

Pada hari minggu ku turut ayah ke kota
Naik delman istimewa ku duduk di muka
Ku duduk samping pak kusir yang sedang bekerja
Mengendali kuda supaya baik jalannya
Hei!
Tuk tik tak tik tuk tik tak tik  tuk tik tak tik tuk
Tuk tik tak tik tuk tik tak suara sepatu kuda

“Tutu uda!” teriak Kirana sambil menari mengikuti irama musik yang dimainkan ibunya dan nyanyian yang dibawakan oleh ayahnya.

“Nggak capek kamu, Nak, gerak terus dari tadi?” tanya Kendra setelah ia selesai memainkan lagu kedua.

“Hahaha…” begitulah jawaban Kirana atas pertanyaan ibunya.

“Buka kado lagi, yuk,” ajak Andre.

Ketika Kakak Kehilangan KucingnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang