Part 2 - Semua Mimpi

8.8K 1K 70
                                    

Andre mencium kedua pipi Kirana lalu meraih tubuh Kendra dan mendaratkan kecupan lembut di kening istrinya tercinta.

“Ayah pergi kerja dulu, ya, Kak.”

“Dada,” sahut Kirana sambil melambaikan tangannya.

“Kakak jagain ibu, ya.”

“Dada." Kembali Kirana melambaikan tangannya.

“Belum waktunya dada, Kak. Ayah 'kan masih pamitan sama ibu sama kakak.”

“Hahaha…” Lagi-lagi Kirana mengeluarkan tawa khasnya.

Andre jadi gemas melihat putrinya. Belum juga dirinya berangkat bekerja, tetapi dirinya sudah ingin kembali ke rumah. Begitulah hari-harinya kini.

Selepas bekerja ia selalu ingin cepat kembali ke istana mungilnya untuk bertemu dengan keluarganya tercinta. Dua bidadari cantik inilah yang senantiasa dirindukan oleh Andre. Keluarga kecil inilah yang ingin membuatnya segera pulang selepas bekerja dan tak ingin pergi atau mampir ke mana-mana lagi.

“Ya udah, ayah kerja dulu, ya.”

“Dada.”

“Bikin gemes kamu ini,” ujar Andre sambil mencubit pipi Kirana yang tertawa-tawa dalam gendongan ibunya.

Andre melangkah menuju mobil miliknya dan menurunkan kaca jendela.

“Tuh, kiss bye sama ayah, Nak,” ujar Kendra.

“Emuah!” ujar Kirana sambil melemparkan ciuman jauh untuk ayahnya.

“Ayah pergi dulu. Assalamulaikum.”

“Tuh, jawab salamnya ayah, Nak. Waalaikumsalam, ayah.”

“Ikum,” sahut Kirana sambil melambaikan tangan mungilnya. “Dada. Emuah!”

“Bilang, hati-hati ya, ayah.”

“Titi!” teriak Kirana.

Dari dalam mobilnya, Andre tertawa geli melihat tingkah Kirana.

“Ayah udah pergi kerja tuh, Kak,” ujar Kendra setelah mobil Andre meninggalkan halaman rumah mereka.

“Eja, bubutu. Tatatu eja!”

“Iya, ayah kerja. Kita doain ayah, yuk, nak.”

Kirana mengangguk sambil tersenyum ceria menatap ibunya.

“Ibu yang doa, Kakak yang bilang amin, ya.”

Kirana menganggukkan kepala.

“Semoga ayah berhasil kerjanya.”

“Min!” teriak Kirana.

“Semoga ayah diberi kesabaran.”

“Min!”

“Semoga ayah diberi kekuatan.”

“Min!”

“Semoga ayah dilindungi dalam perjalanan ke tempat kerja”

“Min!”

“Dan selamat kembali ke rumah”

“Min!”

“Bisa kumpul lagi sama ibu sama Kakak Kirana.”

“Min!”

“Aamiin. Sudah selesai doanya.”

“Hahaha…”

Kendra mencubit pipi Kirana.

“Apa sih, Nak, semua kok diketawain.”

Ketika Kakak Kehilangan KucingnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang