Momo dan Popo

3.3K 468 60
                                    


"Yaudah sih yang ini juga lucu." Kataku sambil mengelus-elus bulu putih hewan yang menggemaskan di pangkuanku ini.

Draco tampak tidak puas. Ia memandangi kedua hewan itu dengan tatapan aneh.

"Kenapa nggak ada iguana sih?!" Gerutunya. Lagi dan lagi. Aku memutar bola mata, bosan.

"Musang juga imut kok. Lucu nih, liat deh." Aku mengangkat musang kecil itu ke depan wajah Draco.

"Kerenan iguana."

"Kita 'kan udah cari kemana-mana. Tapi nggak ada yang jual iguana. Udah sih, musang aja.."

Draco menghembuskan napasnya. Ia ikut duduk bersila di depanku dan memangku salah satu musang yang tadi berada di kandang.

"Mau dinamain siapa?"

Aku berpikir sejenak, "Momo dan Popo, gimana?" Jawabku sumringah.

Dia tersenyum kecil, "Bagus juga."

Dan inilah awal lahirnya Momo dan Popo. Musang lucu peliharaan aku dan Draco. Hehe.

...

Aku duduk di atas motor Draco dengan memangku dua kandang momo dan popo. Agak susah sebenarnya, tapi itu bukan masalah. Aku senang karna memiliki hewan peliharaan.

Saat aku sedang memandangi Momo dan Popo bergantian, Draco tiba-tiba saja memutar laju motornya ke arah gang sempit dan menambahkan kecepatannya dua kali lipat. Sontak aku langsung memegang ujung jaketnya kuat-kuat.

"Ada apa?" Tanyaku panik.

"Ada yang ngikutin kita. Pegangan kuat-kuat."

Jantungku langsung memompa lebih cepat. Aku menoleh kebelakang, dan benar saja, ada tiga orang dengan motor gede mereka yang sedang mengejar kami.

Draco tidak pernah memperlambat kecepatan motornya. Bahkan di gang yang lumayan sempit ini. Dia seperti biasa saja menghadapi ini semua. Sedangkan aku hanya bisa menutup mata dan berdoa pada Tuhan.

Kami sampai di gang buntu. Aku bisa mendengar Draco mengumpat.

"Kita turun dulu." Kata Draco yang membuatku kaget.

"Turun? Tap-tapi?"

"Nggak usah takut. Ada gua. Gua nggak bakal biarin mereka nyentuh lo sedikit pun."

Di situasi seperti ini, hatiku malah menghangat mendengar ucapan Draco. Aku pun turun dari motor. Aku tahu, bersamanya aku akan selalu aman.

"Mau apa lo semua?!" Draco berdiri menghadang mereka semua. Tangannya terbentang untuk melindungiku yang berada di belakang. Sedangkan aku hanya bisa mencengkram seragam Draco kuat-kuat. Momo dan Popo sudah aku letakkan di tempat yang aman.

"Masih ada nyali lo ngomong sama gua." Kata Draco lagi.

Mereka bertiga menyeringai menyeramkan. Wajahnya benar-benar parah. Tidak ada bagus-bagusnya.

"Nggak usah banyak omong lo! Kita kesini mau ngabisin lo!"

Draco mendecih, "Beraninya keroyokan. Kemana bos lo, ha?! Takut sama gua? jadi ngirim jongos-jongosnya?!"

Aku menarik-narik baju Draco agar berhenti bicara. Itu hanya membuat mereka makin emosi.

"Ayo, lawan gua." Draco menoleh kan kepalanya dan melirikku sekilas, "Hermione, tunggu disana." Katanya sambil menunjuk motornya.

"Enggak! Udah ayo kita pulang aja. Aku nggak mau kamu berantem."

"Nggak bisa. Mana mungkin kita pulang kalo ada mereka."

CHAIRMATE [DRAMIONE]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ