CHAIRMATE [DRAMIONE]

First Day

"Selamat pagi,"

Senyumku mengembang. Tanpa berlama-lama lagi, aku langsung menyebrangi halaman rumahku dan menghampiri Draco yang sedang bersandar di motornya.

"Sekarang bawa motor?" Tanyaku ketika sudah ada di dekat nya.

"Hh-hn, sekalian buat modus."

Aku tertawa. Kupukul bahunya dengan bercanda. Pagi-pagi dia sudah membuat aku salah tingkah. Bagaimana kalau sudah siang?

"Jadi berangkat sekarang 'kan?"

Aku mengangguk. Setelah Draco menaiki motornya, aku pun ikut naik. Agak canggung sebenarnya. Apalagi saat aku harus memegang pundaknya untuk naik keatas motornya.

"Ayo, jalan." Kataku, bingung. Karna dia belum juga menjalankan motornya.

"Nggak akan jalan kalo lo belum pegangan."

Ada-ada aja. Dengan senyum malu-malu akhirnya aku pun melingkarkan tanganku pada pinggangnya. Dan kamipun berangkat ke sekolah bersama.

Semuanya berbeda. Karna hari ini adalah hari pertama aku dan dia menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih.

***

Dia itu benar-benar menyebalkan. Baru sebentar, aku mengira dia sudah berubah menjadi pribadi yang lebih manis. Tapi sekarang, dia berubah lagi jadi cowok cuek.

Terbukti dengan dia yang berjalan di depanku. Dia meninggalkan aku di belakang. Aku 'kan juga mau seperti orang pacaran yang biasanya. Yang berjalan sambil bergandengan tangan. Tapi sepertinya, aku harus mengubur harapanku itu jauh-jauh.

Aku lupa, aku pacaran dengan es batu. Dingin banget.

"Hermione!!"

Aku menoleh kebelakang. Dan senyumku mengembang ketika melihat Ron yang tengah berjalan cepat ke arahku.

"Good morning, Mione." Sapanya dengan lembut, seperti biasa.

"Morning, Ron."

"Gimana tugas Kimianya? Kalo masih ada yang belum ngerti, gue bisa kok ajarin lo lagi."

"Hah? Serius? Iya mau bang-"

"Ekhem, sorry, tapi mulai sekarang gua yang bakal ngajarin dia."

Aku terhenyak. Di sampingku kini sudah berdiri tegak, Draco Pirang Albino Malfoy. Oh, jahat sekali aku dengan pacar sendiri.

"Tapi gue juga bisa kok ajaran dia." Keukeuh Ron.

Aku menatap mereka bergantian. Tiba-tiba aku merasakan ada yang menggenggam jemariku. Genggaman hangat dari tangan kokoh Draco.

"Gua bilang nggak perlu. Gua bisa ajarin cewek gua. Jadi dia nggak perlu minta bantuan siapa-siapa lagi."

Cewek gua? Ahhh, kok sweet sih.

"Jadi.. kalian udah pacaran?"

Aku jadi tidak enak dengan Ron. Dengan ragu, aku mengangguk.

"Oh gitu, okedeh. Langgeng ya."

Aku memandangi kepergian Ron dengan nanar. Sepertinya aku akan kehilangan satu teman.