Jungkook menggapai ponselnya diatas nangkas. Setelah dapat, ia langsung menyalakan ponselnya. Terdapat 20 pesan belum terbaca dan 56 panggilan tidak terjawab. Itu semua dari Taehyung.

Jungkook menghela napas. Ia langsung menghubungi balik sahabatnya itu. Tidak butuh lama sampai nada tersambung terdengar dan setelah itu tampak Jungkook langsung menjauhkan ponselnya itu dari telinganya. Taehyung meneriakinya dari seberang.

"Ya! Bodoh. Kau dimana? Kami sudah di ruang rapat," teriak Taehyung dari seberang.

Jungkook berdecak. "Tunda rapat sampai jam 10 pagi. Umumkan itu pada semua koordinator dan anggota," perintahnya.

"Mwo? Ya! Bagaimana bisa kau menunda rapat seenak jidatmu, bodoh! Semua koordinator dan anggota sudah berkumpul disini," Taehyung kembali berteriak dengan segala umpatannya.

Jungkook memutar matanya jengah mendengar sahabatnya itu yang akhir-akhir ini hobby berteriak. "Aku memiliki pekerjaan lain yang harus aku selesaikan. Aku benar-benar sibuk sekarang." alasannya. Setelah Jungkook mengatakan alasannya tersebut, tiba-tiba Jinri menggeliat dipelukannya dan melenguh dengan suara yang cukup nyaring.

Suara Jinri tersebut berhasil membuat Taehyung di seberang sana terdengar terbatuk-batuk cukup keras. Jika Jungkook tidak salah mendengar, ada suara gaduh dibalik suara batuk-batuk Taehyung. Ada apa sebenarnya dengan mereka pikirnya.

"Ahh... Kerongkonganku gatal sekali," terdengar suara Taehyung diseberang sana dengan tawa yang dibuat-buat. Sepertinya laki-laki itu berbicara pada peserta rapat yang tadi terdengar gaduh.

"Bodoh, selesaikan dulu urusanmu baru kau menghubungiku. Kau membuat semua peserta rapat mendengar suara lenguhan Jinri," ucap Taehyung dengan volume suara yang tiba-tiba mengecil. Suara gaduh juga tak terdengar lagi, sepertinya laki-laki itu keluar dari ruangan.

Jungkook tampak terkejut. "Ya! Apa maksudmu?" tanya nya.

"Aku tadi menggunakan mode speaker. Dan... Hmm... Suara itu terdengar. Mereka kini tengah membicarakanmu," sahut Taehyung sambil terkekeh.

"Sudah berapa ronde, huh?" lanjut laki-laki itu diseberang sana.

Jungkook berdecak sebal. "Jangan berpikir yang aneh-aneh. Aku bukan sepertimu," sahutnya ketus.

"Eyy... Jangan seperti itu. Baiklah, aku akan mengatakan pada semua koordinator dan anggota jika rapat kita akan ditunda. Kau lanjutkan saja kegiatanmu. Aku tak akan mengganggumu sampai jam 10 nanti. Bye!" ucap Taehyung lalu langsung memutus sambungan. Jungkook berdecih. Dasar alien aneh pikirnya.

-00-

Jinri menggeliat lalu secara perlahan-lahan membuka matanya. Ia mengubah posisi tidurnya menjadi duduk, gadis itu memperhatikan sekitar kamar. Matanya berhenti pada jendela kamar yang kini gordennya sudah disingkap ke sisi kiri dan kanan. Ia membelalakkan matanya ketika melihat keadaan luar sudah sangat terang. Jinri melihat sisi kanannya, Jungkook sudah tidak ada. Apa laki-laki itu sudah berangkat tanpa membangunkannya pikirnya.

Jinri mengambil ponselnya dan betapa terkejutnya ketika ia melihat jam sudah menunjukkan pukul 9.10 pagi. Ternyata ia tertidur cukup lama. Jinri merutuki dirinya, kenapa ia bisa kembali tidur hingga tak membuat sarapan. Pasti Jungkook berangkat tanpa sarapan lagi.

Gadis itu akhirnya memutuskan untuk keluar kamar lalu melangkah ke dapur. Ia sangat lapar. Jinri kembali terkejut ketika melihat Jungkook ternyata belum berangkat. Laki-laki itu kini terlihat sedang menikmati semangkuk sereal. Jinri dengan cepat menghampiri suaminya itu dengan wajah bingung dan penasaran.

Jungkook mengangkat kepalanya sedikit ketika mendengar suara kursi bergeser didepannya. "Oh, kau sudah bangun?" tanya nya sambil tersenyum.

Jinri menganggukkan kepalanya pelan. "Kenapa kau tidak membangunkanku?" tanya nya dengan wajah sebal.

Married by AccidentWhere stories live. Discover now