Chapter 26

104K 7.4K 1.4K
                                    

Jungkook akhirnya memilih untuk meninggalkan Jinri dan Ilhoon di taman dan kembali ke apartemen. Jika ia menuruti emosinya, mungkin ia sudah menarik Jinri menjauh dari hadapan laki-laki Jung itu. Namun, itu bukan pilihan yang bagus sekarang. Itu akan memperparah perseteruannya dengan Jinri. Jadi, ia membiarkan Ilhoon menikmati kesempatannya sebentar sebelum ia benar-benar menjauhkan Jinri dari laki-laki itu.

Ia membuka pintu apartemennya dan masuk. Jungkook melepas sepatunya dan menggantinya dengan sendal rumah. Ia berdiri cukup lama di ruang depan, ia menatap sendal rumah yang lebih kecil dari ukuran sendalnya yang terletak di lantai sebelah kakinya. Sendal itu milik Jinri. Jinri masuk ke dalam studionya tadi tanpa alas kaki. Saat mereka bertengkar, Jinri melempar bingkai foto ke lantai. Jungkook meringis pelan, ia yakin telapak kaki gadis itu terluka. Jinri berjalan melewatinya dengan menginjak pecahan kaca yang bertebaran dilantai.

Jungkook dengan langkah lebar menuju ruang studionya. Bingkai foto yang dilempar Jinri masih ada di lantai. Ia duduk berjongkok lalu mengulurkan tangannya menyingkirkan bingkai foto tersebut dengan hati-hati. Ia menarik foto yang sudah terlepas dari bingkainya itu. Namun, bukan fotonya bersama Yuri yang ia ambil. Jungkook mengambil sebuah foto yang ternyata terselip di belakang fotonya bersama Yuri tersebut.

Jungkook bangkit berdiri dari posisinya lalu membawa langkahnya menuju sofa panjang berwarna hitam yang terletak di sudut kanannya dan duduk disana. Ia memandang cukup lama foto yang tengah ia pegang sekarang. Sorot matanya seperti menerawang jauh ketika melihat foto tersebut. Jungkook tampak tersenyum tipis lalu mengusap foto itu dengan lembut.

Foto itu adalah foto lama Shin Jinri.

Tidak ada yang tahu jika ia sudah bertahun-tahun menyimpan foto itu bahkan pemilik foto ini pun tidak tahu jika seorang Jeon Jungkooklah yang mengambil foto tersebut. Bisa dikatakan Jungkook mencuri foto itu dari Jinri sekitar 3 tahun yang lalu.

Flashback

3 tahun yang lalu...

Jungkook keluar dari kamarnya sambil menguap lebar lalu merenggangkan otot-ototnya. Ia baru saja bangun dari tidur sehariannya. Hari ini adalah hari sabtu otomatis ia tidak memiliki jadwal kuliah dan biasanya Jungkook akan menggunakan hari sabtu sebagai jadwal tidur sehariannya jika tidak bermain dengan Taehyung dan Jimin.

Laki-laki itu turun ke lantai bawah. Tujuannya adalah dapur. Rasa haus dan lapar sudah mendominasinya, maklum saja ia melewatkan makan siangnya hari ini karena asyik tidur dan bangun ketika hari sudah mulai menggelap.

Sesampainya di dapur, Jungkook langsung mengambil sereal kesukaannya di lemari dan sekotak susu di lemari pendingin. Jungkook memang tidak memiliki jadwal pasti untuk memakan serealnya. Biasanya orang-orang memakan sereal saat sarapan, namun tidak berlaku pada Jungkook. Ia bisa kapan saja memakan sereal jika ia merasa lapar.

Jungkook membawa semangkuk sereal itu ke ruang keluarga dan duduk disana untuk menikmati makanan kesukaannya itu sambil menonton acara musik di televisi. Baru beberapa menit ia menikmati acara musik, kegiatannya itu sudah terganggu dengan suara berisik. Ia sudah dapat menebak suara berisik itu keluar dari mulut Hana kakak perempuannya dan Jinri tetangganya. Kedua gadis itu sedang bermain air di kolam renang. Jungkook dapat melihat dengan jelas kakaknya dan gadis Shin itu dari ruang keluarga karena antara ruang keluarga dan kolam renang hanya dibatasi dinding kaca.

"Dasar duo nenek sihir," gumamnya dengan kesal.

Ia berniat untuk pindah tempat saja ketimbang mendengar teriakan dan ocehan dua gadis itu yang sama-sama memiliki suara berisik. Lebih baik ia kembali ke kamar dan melanjutkan tidurnya. Jungkook bangun dari posisi duduknya sambil membawa mangkuk yang sudah tandas isinya.

Married by AccidentWhere stories live. Discover now