Chapter 5

114K 7.9K 648
                                    

Jungkook terbangun saat mendengarkan suara ramai kicauan burung diluar jendela kamarnya tapi ia terlalu malas untuk membuka matanya. Nyamannya tempat tidur dan guling ia peluk begitu menggodanya untuk melanjutkan tidurnya lagi. Guling ia peluk terasa hangat dan wangi, ia tidak tau ternyata gulingnya bisa senyaman ini. Jungkook semakin mempererat pelukannya pada gulingnya tersebut.

Jinri terbangun karena merasa sesak dan ada hembusan napas yang terasa hangat diwajahnya. Jinri perlahan-lahan membuka matanya. Saat mata Jinri terbuka dengan sempurna, hal pertama yang ia lihat adalah wajah lelap Jungkook. Sekarang wajahnya sangat dekat dengan wajah Jungkook dan laki-laki itu memeluknya seperti memeluk sebuah guling.

Mata Jinri membulat. "Ya! Jeon Jungkook!" teriak Jinri tepat diwajah Jungkook, laki-laki itu spontan membuka matanya terkejut.

Jinri menatap kesal wajah Jungkook yang hanya beberapa centi dari wajahnya sekarang. Jungkook hanya diam menatap wajah Jinri, ia masih mencerna apa yang dikatakan gadis itu padanya. "Lepaskan pelukanmu! Kau kira aku ini gulingmu, hah?" ucap Jinri setengah membentak.

Butuh beberapa detik bagi Jungkook untuk mencerna apa yang dikatakan Jinri yang sekarang sedang mengeluarkan aura membunuhnya tersebut. "Hah! Kenapa kau ada dipelukanku?" tanya Jungkook. Ia langsung melepas pelukannya lalu bangkit dari tidurnya, ia baru sadar ternyata saat tidur ia memeluk Jinri bukan guling. Pantas rasanya hangat pikir Jungkook.

Jinri ikut bangkit dari tidurnya. Ia melayangkan tatapan sinisnya pada Jungkook. "Kenapa kau bertanya padaku? Tanyakan pada dirimu sendiri!" sahut Jinri.

Jungkook melihat guling yang ia letakkan ditengah ranjang sebagai batas tempat tidurnya dan Jinri sudah terlempar jauh dari ranjang. "Mana aku tau. Kau pasti sengaja membuang guling itu tadi malam lalu mendekatiku," ucap Jungkook lalu menunjuk guling yang terlempar jauh dari ranjang.

Jinri langsung menunjuk wajah Jungkook didepannya sekarang menggunakan jari telujuknya. Ia tidak terima dengan tuduhan laki-laki itu padanya. "Mwo? Pasti kau yang membuang guling itu tadi malam lalu kau mengambil kesempatan untuk memelukku. Mana mungkin aku bisa membuang guling sampai sejauh itu. Aku tidur selalu tetap pada posisiku dan kau lah yang tidur keluar dari perbatasan yang kau buat tadi malam," ucap Jinri. Jungkook melihat posisinya, Jinri benar ia tidur diwilayah Jinri dan tentu saja melewati batas yang ia buat tadi malam.

Jinri tersenyum menang. "Bagaimana? Apa kau sudah menyadari kesalahanmu, Tuan Jeon Jungkook? Sekarang kau harus menerima sanksimu sesuai perkataanmu tadi malam," ucapnya dengan senang.

Jungkook tersenyum miring. "Baiklah, aku menyadari kesalahanku. Itu tidak sengaja. Aku tidak sadar karena aku terbiasa tidur sendirian. Hum! Sebaiknya kau mengingat-ingat lagi perkataanku tadi malam Shin Jinri" ucap Jungkook. Jinri menatap Jungkook tidak mengerti. Ia mulai mengingat-ingat apa yang dikatakan Jungkook padanya.

Jungkook mengeluarkan seringaiannya. Kau kalah Shin Jinri pikirnya. "Oh! Tampaknya kau sudah lupa atau kau tidak mencerna dengan baik apa yang aku katakan tadi malam. Aku tidak akan mendapatkan sanksi. Tadi malam aku hanya bilang jika kau yang melewati batas ini maka kau akan mendapatkan sanksi, aku tidak bilang jika aku melewati batas ini maka aku juga akan mendapatkan sanksi" lanjutnya.

Jinri membulatkan matanya tidak percaya. "Mwo? Jeon Jungkook! Kau- Aish!" ucap Jinri dengan rasa jengkel yang sudah memenuhinya sekarang. Jadi, ia dibodohi oleh Jungkook. Salahnya juga yang tidak mencerna dengan baik apa yang dikatakan laki-laki itu tadi malam. Ia langsung mengiyakan saja karena ia hanya berpikir tidur diranjang yang nyaman tidak disofa seperti saran Jungkook tadi malam. Kali ini Jinri sangat ingin menjambak rambut Jungkook hingga tercabut lalu mencakar wajah angkuh laki-laki itu hingga tidak berbentuk lagi.

Married by AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang