Bagian 19

26.3K 2.6K 151
                                    

Bagian 19

Author P.O.V

Bintang berlari cepat menyusuri koridor rumah sakit bersama Vita. Firasatnya yang tidak mengenakan terjawab sudah. Keluarga Prilly mengalami kecelakaan mobil. Dari kabar yang dia dapat dari pihak kepolisian, diduga bahwa kecepatan mobil saat itu di atas rata-rata, menurut saksi mata yang ada di tempat.

"Dokter, bagaimana keadaan mereka?"

"Maaf. Kami tidak bisa menyelamatkan orang tuanya."

"Ma-maksud Dokter, orang tua Prilly...."

"Ya. Syukurlah, Prilly masih bisa selamat. Dia akan kami pindahkan ke ruang rawat. Saya permisi."

Bintang bergeming. Sementara Vita sudah terisak, yang ada di pikiran mereka saat ini adalah bagaimana jika Prilly tahu kalau orang tuanya sudah tiada?

Tak lama kemudian beberapa perawat keluar sambil mendorong brangkar Prilly. Bintang dan Vita mengikutinya di belakang.

"Maaf, biarkan pasien istirahat. Kondisinya masih lemah dan belum bisa ditemui."

Bintang dan Vita hanya menghela napas pasrah. Sekarang, bagaimana menjelaskan pada Prilly ketika gadis itu sadar?

"Bintang, gimana ini? Prilly pasti sedih banget, Bi."

"Kenapa ini harus terjadi?"

Keduanya sama-sama terdiam kembali.

"Ya Ampun! Kita harus kabari Ali!"

Bintang mendelik tak suka saat Vita menyebut nama Ali, "kenapa harus Ali? Hubungi saja keluarga Prilly yang lain. Itu lebih penting."

"Ah, iya! Sebentar gue hubungi dulu."

•••••

Sudah empat hari Prilly tak sadarkan diri. Kata Dokter, kondisinya sudah mulai stabil. Dan selama itu pula bergantian Bintang atau Vita yang menjaga Prilly. Tetapi Ali lah yang memiliki waktu lebih banyak untuk menjaga Prilly. Karena keluarga Prilly yang lain masih mengurus kepergian orang tua gadis itu di kampung halaman mereka. Berita tentang kecelakaan Prilly sudah menyebar di sekolah, hal itu yang membuat Ali tahu bahwa mantan pacarnya itu mengalami kecelakaan.

"Bangun, Prill. Tapi lo harus janji, saat lo bangun nanti, jangan pernah menyesali hidup lo. Lo masih punya gue, punya Bintang, dan lo masih punya keluarga lo yang lain."

Vita menunduk menyembunyikan tangisnya. Kenapa hidup sahabatnya harus seperti ini? Dari dulu, Prilly tidak pernah seberuntung dirinya yang memiliki kehidupan yang normal dan sehat, memiliki kisah cinta yang indah. Dulu, keluarga adalah satu-satunya hal yang Prilly banggakan. Sekarang? Vita bahkan takut tidak bisa melihat senyum sahabatnya lagi.

"Vita..." suara lirih itu membuat Vita mengangkat wajahnya. Dia menatap Prilly penuh bahagia. Akhirnya gadis itu sadar.

"Prilly!" Vita langsung memeluk tubuh Prilly yang masih lemas, "akhirnya, lo sadar juga."

"Orang tua gue?" Vita membeku. Ia melepas pelukannya dan menatap Prilly tegang. Bagaimana ini?

"Engh, sebentar. Gue panggil Dokter dulu, ya."

Psychopath Boyfriend [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang