Sebatas Sahabat

2.3K 153 0
                                    

Note: ku usahakan buat panjang ini alhamdullilah naik satu jadi 600+ kata hehehehe😁😁

— MODM —

Ali dan Gritte duduk disebuah bangku yang memang sudah tersedia. Saat ini mereka tengah berada di taman kota...

"Pokoknya lo harus bikin si Prilly gak balikan lagi sama Al!" Itte membuka suara setelah hening beberapa saat.

Ali bersama kamera yang menggantung di lehernya yang sedang memotret itu terhenti sebab menoleh kearah Gritte.

"Maksudnya?" Ali gak paham.

"Ya, pokoknya lo harus buat si Prilly gak balikan lagi sama mantannya itu! Si Al,"

"Gimana caranya cobak? Gue udah berusaha untuk buat dia lupain Al dan gimanapun caranya juga, si Prilly tetep akan sayang sama Al. Dan bisa gue tebak, Prilly gak bisa move on dari dia. Dan kemungkinan mereka juga akan balikan lagi," ucap Ali menyandarkan punggungnya di sandaran kursi.

Dan siapa yang tahu, bahwa omongannya tadi itu tidak sepenuhnya ikhlas kalau Prilly akan balikan sama Al.

"Gak! Pokoknya gak bolehhh!!" Gritte bersedekap dada.

"Lo kenapa sih? Kenapa jadi posesif gitu sama Prilly? Biarin ajalah dia nentuin, mana yang baik mana gaknya. Prilly udah gede kalik,"

"Bukannya gue posesif dodol! Yaa, gue gak mau aja kalau mereka balikan lagi. Kalau mereka balikan, itu akan membawa dampak buruk bagi Prilly. Gue tau kali si Tiara pacarnya Al itu gimana kelakuannya," itte menjeda ucapannya.

"Lagian gue tau kalau lo ada rasa sama Prilly." Sambung Gritte.

Ali menolehkan kepalanya menatap Gritte dengan pandangan bingung. Nggak ngerti apa maksud dari ucapan gadis disampingnya ini.

"Maksud elo apa sih, gue nggak ngerti." Ali bingung.

"Gak usah sok nggak ngerti. Keliatan kok, dari kedekatan lo sama Prilly. Gimana lo natap Prilly, perlakuan lo ke Prilly dan apalah itu gue bisa liat gerak-gerik lo buat si Prilly bahagia. Lo suka, 'kan sama Prilly?"

Ucapan Gritte buat Ali terdiam.

Beemmm. Gimana itte bisa tau kalau gue suka sama Prilly? Pikir Ali begitu. Ia gak jawab. Karena memang apa yang itte omongin itu semuanya benar. Ia emang menyukai Prilly dari dulu mereka duduk dibangku smp sampai sekarang ini. Dan perlakuannya selama ini kepada Prilly adalah sebagai rasa sayangnya pada perempuan itu.

"Kenapa diem? Gak bisa jawab kan lo?"

Ali masih tak bergeming.

"Dan gue anggap keterdiaman lo sebagai jawaban!"

Ali sadar.

"Buk--" ucapan ali terpotong begitu suara cempreng Prilly terdengar ditelinga mereka.

Ali dan Gritte menoleh dan mendapati Prilly berlari kearah mereka.

"Ittteee, aliii!!!" Suara Prilly.

Sontak keduanya menutup telinganya begitu prilly duduk diantara ali dan Gritte.

"Aduh, prill, apaansi lo! Telinga gue sakit nih ah," Gritte berdecak menatap malas Prilly.

Sedangkan Ali hanya menatap Prilly. Sudah kebal dengan suara toanya itu.

"Ehehe, maaf sih," Prilly nyengir.

"Eh, tau gak tadi itu si Al ngajakin gue jalaaann!! Aaa, gue seneng bangettt!!!" Kata Prilly girang.

"Prill, lo sebenarnya itu mau move on apa balikan sih sama dia?" Ucap itte bingung dengan sifat sahabatnya satu ini.

"Yaa, emang sih tapikannn.." Prilly berdiri dari duduknya lantas berjalan beberapa langkah tak jauh dari ali dan itte.

"Gue nggak bisa lupain al itteee," Prilly memelas.

Gritte bangkit mendekati Prilly.

"Duh, prilly di dunia itu banyak cowok kalik. Bukan cuma al doang keleus," Gritte melipat tangannya depan dada.

"Tapi gimana caranya itte?"

"Lo tenang aja, gue bakalan cariin lo cowok untuk jadiin pacar pura-puranya elo. kebetulan dikontak bbm gue banyak kok temen cowok gue,"

Prilly memandang Gritte.

"Aha!" Gritte menunjukkan jari telunjuknya dan menghampiri ali.

"Gimana kalau lo aja yang jadi pacar pura-puranya Prilly?" Kata Gritte menarik Ali mendekat pada Prilly.

Prilly kontan melototkan matanya kepada itte.

"Ish, itte, lo gila ya? Kan gue udah bilang, kalau gue sama Ali itu cuma sahabatan,"

Ali seketika diam. Dan siapa yang tahu  ucapan Prilly tadi membuat hati Ali sakit bagai tertusuk belati tajam. Sahabat. Cuma sahabat. Gak lebih.

Move On Dari MantanWhere stories live. Discover now