Dandan

2.5K 144 4
                                    

Note: votementsnya yoo!😘❤

— MODM —

"Duh, itte.. lo apa-apaan sih gak mau.." Prilly berontak gak mau buka masker untuk menutupi mukanya yang habis di dandanin oleh itte.

"Prilly, gak papa lo buka dong! Lo itu cantik tau gak?!" Dan Gritte pun terus saja memaksa Prilly agar mau membuka maskernya.

"Gak mauuu.. gue gak pede!!"

Dan tak disangka-sangka, secara langsung penutup yang Prilly pakai untuk menutupi mukanya itu terbuka. Dan Ali yang berjalan tiba-tiba terhenti saat melihat make up Prilly yang ketebalan.

Sontak itu justru bikin Prilly malu. Prilly pun langsung berlari meninggalkan keduanya -ali&itte- menuju ke toliet.

"Si Gritte sialan banget sih, make up'in gue semenor bagini! Kurang asem banget, malah gak bisa kehapus lagi!" Kesal Prilly menatap dirinya dikaca sembari menghapus lipstick yang sudah menyebar ke pipinya.

"Lo harus move on! Dan buktiin habis putus lo makin lebih cantik!"

Ucapan Gritte terlintas dibenaknya.

"Omongan itte bener juga. Gue gak bisa kayak gini! Mau sampai kapan gue nangisin Al terus." Seru Prilly.

Ha! Prilly mengangkat tangannya lalu menunjukkan telunjuknya.

Prilly pun mengeluarkan alat make up didalam tasnya yang ia bawa. Dan mulai mendandani dirinya sendiri.

•••••

"Ali!" Panggil Prilly menepuk pundak Ali. Alipun langsung berbalik dan kaget melihat muka Prilly make up Prilly layaknya nenek lampir. Apasih.

"Hah, prill, ini elo?!?! Astaga!" Ali kaget dan menahan tawanya.

"Kenapa??" Tanya Prilly

"Enggak, enggak papa kok." Ali tersenyum.

"Gimana sama dandanan gue? Jelek ya?" Ucap Prilly.

"Ah, enggak kok." Balas Ali. Lalu Ali mengeluarkan tissue dari dalam tasnya dan mengambilnya selembar.

"Tapi kalo lo dandan natural aja pasti lo udah cantik. Banget." Kata Ali membuat Prilly tersipu.

Lantas alipun menghapus make up diwajah Prilly.

"Kenapa? Kayak ondel-ondel ya?" Tanya Prilly.

"Ah, enggak kok. Lo cantik," jawab ali gombal.

Sedangkan tak jauh dari mereka berdiri. Al berjalan dengan teman-temannya terhenti begitu melihat Ali Prilly.

"Eh, bro, liat deh mukanya Prilly," kata temannya itu. Rio.

Al menoleh menatap Prilly.

"Haha, dasar cewek cupu. Dia mah kalau cupu ya cupu aja! Dan lagi, gue yakin kalau Prilly itu gak bisa move on sama gue. Lagian gue pacarin dia cuma mau manfaatin otaknya aja buat ngerjain tugas gue. Dan bodohnya dia, dia percaya aja sama omongan gue," balas Al masih dengan memandang Prilly.

"Ck, gila yak lo! Prilly itu cewek baik-baik kalik, enggak pantes buat disakitin." Sahut Randi yang sedari tadi cuma diam.

"Kalau kenyataan udah kayak gitu? Lagian nih ya, lo kok belain dia sih?! Lo suka sama Prilly?" Al menatap curiga kepada Randi.

Fyi, Randi ini memang suka sama Prilly. Tapi itu dulu karena sekarang Randi udah punya tambatan hatinya dia! Yaitu, sahabatnya Prilly. Gritte. Jadi Randi gak tega aja kalau sahabat pacarnya disakitin apalagi sama temennya sendiri. Dan lagi, menurut Randi Prilly itu cewek baik-baik jadi dia gak pantes buat disakitin.

"Gue gak belain dia. Dan.. gue emang suka sama dia, tapi itu dulu. Dan lagian, si Prilly cewek baik tulus jadi dia gak pantes buat disakitin." Elak Randi lalu beranjak pergi dari hadapan al dan rio.

"Waah, si Randi emang gak ada takut-takutnya sama lo Al! Buktinya, dia tad--"

Ucapan Rio dipotong oleh Al.

"Udah deh, semerdeka dia ajalah!" Al pun berlalu.

"Tunggu elah. Woy!"

Rio dan Randi berlalu menyusul Al.

Move On Dari MantanWhere stories live. Discover now