Bagian 16

26.2K 2.6K 219
                                    

Bagian 16

Aku menyandarkan kepalaku di dada bidang Ali. Rasanya masih seperti mimpi bahwa dia mencintaiku. Aku berharap dia mengatakan itu dengan tulus. Dan tidak mengulang kesalahan yang sama.

"Li..." dia berdehem, "kamu betulan cinta sama aku kan?"

"Kamu masih nggak percaya sama aku?"

"Bukan begitu. Aku cuma takut, kalau kamu cinta sama aku masih karena hati Kinan."

Dia menghela napas lalu menatapku, "aku cinta sama kamu apa adanya. Karena kamu Prilly. Bukan karena hal lain."

"Kamu masih dendam sama keluarga aku?"

"Nggak. Asal kamu nggak pergi dari aku."

"Janji ya, Li, jangan pernah sakiti orang tua aku lagi dan semua orang di dekat aku?"

Dia mengalihkan tatapannya. Dia menutup buku yang sedari tadi dia baca.

"Iya, tergantung."

"Kamu mau berubah buat aku kan, Li?"

"Berubah? Memangnya aku power ranger apa," aku mencubit perutnya kesal.

"Bukan. Maksud aku, merubah sifat kasar kamu selama ini."

"Prill, jangan paksa aku."

"Aku cuma mau lihat seperti apa Ali sebelum kepergian Kinan."

"Aku begini. Seperti yang kamu lihat setiap hari di sekolah."

"Iya. Tapi sifat kamu beda waktu sama orang-orang terdekat kamu. Aku kadang takut sama sikap kamu yang terlalu tempramental."

"Kamu tahu? Aku cuma mau sama kamu. Menghabiskan masa muda aku sama kamu. Dan aku nggak akan biarin siapa pun, bahkan keluarga kita sekali pun memisahkan kita. Karena kamu adalah hidupku, obsesiku, dan kendaliku."

Aku menjadi salah tingkah sendiri. Tidak tahu harus menjawab apa.

"Dan kamu juga harus tahu, aku nggak akan pernah rela milikku disentuh orang lain. Cukup bagi aku kehilangan Kinan. Aku nggak mau kehilangan kamu."

Aku tersenyum mendengar semua penuturannya. Perasaanku menghangat. Lelaki ini benar-benar berhasil membuat aku jatuh cinta padanya. Meskipun dia kejam, tapi aku tetap tak bisa menolak pesona yang dia punya. Namanya hati, tidak tahu akan berlabuh pada siapa.

Hidup memang sebuah pilihan. Tapi untuk masalah hati, itu tak bisa dijadikan sebagai pilihan. Karena hati bukan untuk dipilih.

"Li."

"Ya?"

"Cerita tentang Kinan, dong."

"Buat apa?"

"Ya, aku mau tahu. Kenapa Kinan istimewa banget buat kamu. Sampai-sampai kamu cari aku sampai pindah sekolah cuma buat jaga hati Kinan."

Ali membenarkan posisi duduknya lalu menarik aku ke dalam pelukan hangatnya, "aku kenal Kinan saat masuk SMA. Waktu itu, pertama kalinya aku menatap cewek selama beberapa detik sampai nggak kedip.  Wajahnya nggak bikin bosan dilihat."

Psychopath Boyfriend [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang