23 - Last

3.2K 217 18
                                    


Joy's Pov

Entah apa yang merasuki otakku saat berada di depan pintu apartemen Sungjae pagi ini. Aku hanya bermaksud untuk mengambil salah satu bahan tugasku yang tertinggal di apartemenku, namun entah bagaimana aku berakhir masuk ke apartemennya. Bisa dibilang ini karena efek kebiasaanku menerobos masuk rumahnya, tapi bisa dibilang juga ini karena aku rindu dengannya.

"Aku tak tahu Sungjae suka anime lolita seperti ini, dia ternyata masih normal, aku kira dia lelaki membosankan yang hanya menonton berita di TV." Ucapku saat melihat beberap CD yang berserakan di atas karpetnya. Aku memutuskan untuk merapikannya sebentar sebelum pergi, namun sebuah amplop mengalihkan perhatianku.

"Bukannya aku tidak sopan, aku hanya penasaran isinya. Mungkin saja isinya surat cinta, aku kan harus memastikannya."

Aku mengatakannya hanya untuk meyakinkan diriku, karena jika dilihat dari desainnya saja itu seperti surat-surat dari organisasi penting, ditambah dengan capnya yang terlihat seperti di kerajaan-kerajaan Inggris.

"Universitas Berlin? Apa mungkin Sungjae..."

Otakku memulai berspekulasi bahwa ini ada surat undangan untuk Sungjae berkuliah disana, yang artinya menjadi akhir bagiku. Dia akan meninggalkan Korea dan artinya juga meninggalkanku, walaupun sebenarnya aku sudah ditinggalkan terlebih dahulu.

Dengan raut wajah frustasiku aku segera keluar dari apartemennya. Aku tahu orang yang harus kutemui untuk kutanyai hal ini.

.

.

.

"Sunbae! Hyuk sunbae!" Hyuk Sunbae tersenyum cerah kepadaku, dia bahkan memperlihatkan pose layaknya personil Boyband saat ada fans yang memanggilnya. Jadi begini caranya menaklukan hati para juniornya, tak heran semua teman kelasku tergila-gila padanya.

"Ada apa memanggilku kesini Sooyung-shi? Jangan bilang kalau kau ingin mengungkapkan perasaanmu." Ia menanyaiku masih dalam mode tebar pesona. Rasa percaya dirinya setinggi gunung Himalaya.

"Kau tahu aku ada yang punya." Aku menggunakan Sungjae sebagai tameng tebar pesonanya, tak apa aku mengatakan ini, lagipula tak ada yang tahu hubungan kami sudah berakhir.

"Iya, iya. Aku hanya bercanda tadi, mana mungkin aku merebut miliknya, bisa habis aku."

"Sunbae, kalau boleh tahu," aku mulai ke pertanyaan utamanya, "Apa kau tahu apa universitas yang dipilih Sungjae Oppa? Kau kan teman sekelasnya, pasti dia memberitahumu sesuatu kan?"

Aku menunggu harap-harap cemas mendengar jawabannya. Namun dari ekspresinya dia sepertinya tidak tahu dimana, atau Hyuk Sunbae hanya menyembunyikannya.

Akhirnya aku mulai melancarkan jurusku dengan bergelayut manja di lengannya, siapa tahu dia akan berbaik hati memberitahukannya, "Kumohon beritahu aku."

"Yah, bukannya kau tunangannya, kenapa kau bertanya padaku?"

"Dia bilang ini rahasia."

"Dia saja bilang rahasia kepadamu, bagaimana mungkin aku tahu."

Bodohnya aku bilang ini rahasia, sudah pasti dia akan semakin menutupinya. Aku akhirnya berakting imut di depannya sambil mempoutkan bibirku lucu. Jika Sungjae melihatku seperti ini di depan lelaki lain aku pasti sudah diseretnya pergi olehnya dulu. Mengingatnya membuatku kehilangan semangat. Aku akhirnya menyerah dan melepaskan tanganku dari lengannya.

Selesai dengan tema girlishnya, sekarang aku beralih menjadi girl crush.

"Jadi intinya sunbae tahu atau tidak?" aku melipat tanganku didepan dadaku, sambil bertumpu dengan satu kaki, aku memandang seorang kakak kelas dengan tatapan yang begitu tajam. Aku pikir aku gila sekarang.

What Is Love?Donde viven las historias. Descúbrelo ahora