14

1.6K 201 9
                                    







Tak seperti biasanya hari itu Sooyung duduk di kantin bersama teman-teman kelasnya yang lain, padahal biasanya dia hanya menempel dengan sahabat karibnya Johyun yang sekarang entah sedang melakukan hal apa di ruang Osis.

"Yah! Taehyung-ah! Aku mengajakmu kesini bukan hanya untuk menemanimu makan! Lihat ini, laporan festival sekolah belum juga selesai padahal ini semua kan bagianmu, ah jinjja! Apa yang harus kukatakan kepada Chanyeol Sunbae saat rapat nanti." Omel Wendy panjang lebar kepada Taehyung yang sedang sibuk mengunyah berbagai macam jenis makanan di mulutnya.

"Yahhhhkk!!." Ucap Taehyung dengan mulut penuh makanan. "Akuwww khann swudaahh menghedit cowvernya, liwhat ithuuu, manhha adhaa covwerr achaara sekowlah sebbbagus ithuu."

UHUK! UHUK! UHUK!

"Minyum! Minyum! Ambwilkan minyum!." Taehyung memukul-mukul dadanya karena tersedak makanan yang baru saja ingin ditelannya.

"Aigo, kau seperti anak kecil saja. Ini ambil minumanku." Mark menyodorkan minumannya kepada Taehyung yang wajahnya sudah berubah semerah tomat.

"Ahhhhhhhh! Aku selamat! Aku selamat!."

"Ah! Jinjja! Benar-benar tidak bisa diandalkan." Ucap Wendy ketus

"Berikan padaku, aku akan menyelesaikan sisanya."

"Andwe, Mark. Kau kan sudah mengerjakan bagianmu. Ini adalah salah Taehyung yang mengabaikan kewajibannya."

"Gwenchana, lagipula ini tugas kita bertiga."

Taehyung tersenyum kecut sambil memperhatikan Mark dan Wendy yang sejak tadi memperebutkan laptop untuk mengerjakan proposal yang seharusnya sudah diselesaikannya 3 hari yang lalu. Matanya yang hampir tertutup poninya yang panjang menatap tajam ke arah mereka.

"Ekhem! Apakah aku mencium bau hati yang terbakar? Sepertinya baunya dari dalam sanubari lelaki disampingku ini kkkkkkk." Ledek Sooyung yang disambut lirikan tajam orang yang baru disindirnya.

"Awas! Awas! Aku akan menyelesaikannya hari ini, lihat saja! Proposal ini akan selesai tepat saat rapat osis sore nanti."  Ucap Taehyung setelah merebut laptop dari tangan Mark dan Wendy.

"Kenapa aku menggali kuburanku sendiri!! Bagaimana aku menyelesaikannya  huhhuhuuw." Tangis Taehyung dalam hati.

~~~

Di lain tempat, Sungjae hanya bisa memandangi layar Handponenya sambil menyenderkan tubuhnya santai ke dinding koridor berharap ada seseorang keluar dari kelas yang ia tahu adalah kelas tunangannya, Park Sooyung.

"Hari ini aku pinjam buku apa ya?.

"Ekhem. Permisi, apa kau melihat Sooyung?." Tanya Sungjae kepada seorang gadis imut dengan rambut dikuncir dua yang tidak lain adalah Yeri

"Sooyung? Mmm sebentar." Yeri menoleh ke belakang hendak bertanya kepada Jungkok yang saat itu sedang sibuk dengan Ipodnya. "Yah, Jungkok-ah!."

"We? Bukannya kau tak mau pergi denganku." Jawabnya malas

"Siapa yang akan membahas itu, paboya. Aku ingin bertanya apa kau melihat Sooyung?."

"Ah, Sooyung. Sepertinya dia pergi bersama anak-anak Osis di kelas kita, tapi aku tak tahu kemana."

"Mian Sunbae, aku juga tak tahu dia kemana."

"Araseo. Terimakasih. Ee-emm??, Ah! Yeri-shi." Sungjae melirik name tag di baju Yeri karena tak begitu mengenal siswa di sekolahan barunya itu.

Setelah itu Sungjae pergi meninggalkan Yeri yang disampingnya tiba-tiba muncul Jeon Jungkok yang penasaran dengan percakapan calon gebetannya itu.

"Apa dia mencari Sooyung?."

What Is Love?Where stories live. Discover now